Kata Makkuling Do Mudar I yang artinya berbicaranya darah itu. Apakah saudara pernah merasakan yang pernah saya alami ini. Semenjak saya di Jerman ini, perasaan dan keterikatan bathin saya dengan keluarga sangat tajam. Biasanya saya jarang sekali merasakannya. Tapi sejak disini, saya sangat peka.
Dua hari yang lalu saya tidak bisa tidur,pikiran saya selalu ke keluarga saya. Tapi hanya berharap dan berdoa agar seluruh keluarga saya selalu dalam keadaan sehat dan dalam lindunganNya. Tapi tetap saja saya tidak bisa tidur. Tanpa tanya dan menimbang lagi, saya langsung nelpon keluarga di Medan. Awalnya mamak bilang kalo semua sehat2 aja, saya selalu menanyakan keadaan mereka karena saya merasakan kalau ada sesuatu yang terjadi dan akhirnya mereka jujur dan mengatakan kalau mereka dua hari yang lalu sakit. Dan ditambah lagi masalah keluarga.
Setelah kejadian itu, kemarin saya juga merasakannya. Perasaan saya tidak tenang dan bukan hanya itu , saya tetap memikirkan keadaan mamak dan bapak. Nah, esoknya saya langsung nelpon ke Medan. Yang mengangakat adalah ito ku Vram Honter. Aku nanya bagaimana keadaan mamak dan bapak. Dia bilang kalau mamak sehat-sehat aja dan saat itu mamak lagi tidur. yah aku seneng aja denger kalo maak sehat. Tapi ada yang gak beres, biasanya kalo aku nelpon, mamak dan bapak pasti langsung heppot mau ngomong ama aku. Adekku bilang kalo bapak lagi makan. Yah aku berpikir positip aja. Aku merasa janggal aja.Ntah napa aku pengen ngomong ama adekku si Tiur. Trus aku bilang ama dia, kalo aku sebenarnya mau nelpon karena aku mau ngomong ama mamak aja. Mendengar itu adikku langsung bilang begini; kak, ya uda, kakak telpon aja mamak dan bapak ke Handy.Kakak akan tau sendiri.
Emangnya mami lagi di mana dek? Bukannya mamak lagi tidur? (tanyaku). Kak, lakukan apa yg kubilang, telpon aja mamk dan bapak ke Hp mereka. Nah, tanpa pikir panjang, saya langsung nelpon mamak dan bapak. Aku langsung terkejut, senang dan bercampur aduk. Handynya yang mengangkat adalah mamak. "Mak, gimana kabar mamak? Bukannya mamak tadi tidur, soalnya kata honter mamak tidur. (itu kataku). Mamak langsung tertawa; "Inang, mamak sekarang di rumah sakit.Tapi mamak uda sehat kok, besok bisa pulang ke rumah. Tentu aja aku terkejut dengar penuturan mamak. Mak , kok adek-adek membohongi aku?, kenapa mak?(tanyaku )
Itu mamak yang suruh; "Jangan kasih tau kak Mardiana dan kak Ida kalo mamak di rumah sakit. Mamak gak mau jadi bahan pikiran kalian. Itu penuturan mamak
Langsung aja aku bilang begini; "Omak, dang boi di tabunihon hamu sian au.Songon dia pe Makkuling do MudarI. Jadi unang marbuni-buni hanima sian au da.Songon dia pe huboto do annon" (artinya Mamakku, bagimanapun gak bisa kalian sembunyikan dari aku. Bagaimanapun berbicaranya darah kita itu. Jadi jangan pernah kalian sembunyikan sesuatu dari aku. Bagaimanapun juga psti aku tau nantinya.)
Yah Puji Tuhan Yesus, mamakku tersayang sudah sembuh dan sehat.
Jadi kepada para pembaca Blogku ini, kalau anda pernah merasakan seperti yang saya alami ini, jangan pernah menunda untuk menanyakan keadaan keluarga kita. Lakukan sekarang dan jangan sempat ada kata penyesalan di lain hari. Bagaimanapun juga Makkuling Do Mudar I.
Butima. Horas ma di hita sasude.
Dua hari yang lalu saya tidak bisa tidur,pikiran saya selalu ke keluarga saya. Tapi hanya berharap dan berdoa agar seluruh keluarga saya selalu dalam keadaan sehat dan dalam lindunganNya. Tapi tetap saja saya tidak bisa tidur. Tanpa tanya dan menimbang lagi, saya langsung nelpon keluarga di Medan. Awalnya mamak bilang kalo semua sehat2 aja, saya selalu menanyakan keadaan mereka karena saya merasakan kalau ada sesuatu yang terjadi dan akhirnya mereka jujur dan mengatakan kalau mereka dua hari yang lalu sakit. Dan ditambah lagi masalah keluarga.
Setelah kejadian itu, kemarin saya juga merasakannya. Perasaan saya tidak tenang dan bukan hanya itu , saya tetap memikirkan keadaan mamak dan bapak. Nah, esoknya saya langsung nelpon ke Medan. Yang mengangakat adalah ito ku Vram Honter. Aku nanya bagaimana keadaan mamak dan bapak. Dia bilang kalau mamak sehat-sehat aja dan saat itu mamak lagi tidur. yah aku seneng aja denger kalo maak sehat. Tapi ada yang gak beres, biasanya kalo aku nelpon, mamak dan bapak pasti langsung heppot mau ngomong ama aku. Adekku bilang kalo bapak lagi makan. Yah aku berpikir positip aja. Aku merasa janggal aja.Ntah napa aku pengen ngomong ama adekku si Tiur. Trus aku bilang ama dia, kalo aku sebenarnya mau nelpon karena aku mau ngomong ama mamak aja. Mendengar itu adikku langsung bilang begini; kak, ya uda, kakak telpon aja mamak dan bapak ke Handy.Kakak akan tau sendiri.
Emangnya mami lagi di mana dek? Bukannya mamak lagi tidur? (tanyaku). Kak, lakukan apa yg kubilang, telpon aja mamk dan bapak ke Hp mereka. Nah, tanpa pikir panjang, saya langsung nelpon mamak dan bapak. Aku langsung terkejut, senang dan bercampur aduk. Handynya yang mengangkat adalah mamak. "Mak, gimana kabar mamak? Bukannya mamak tadi tidur, soalnya kata honter mamak tidur. (itu kataku). Mamak langsung tertawa; "Inang, mamak sekarang di rumah sakit.Tapi mamak uda sehat kok, besok bisa pulang ke rumah. Tentu aja aku terkejut dengar penuturan mamak. Mak , kok adek-adek membohongi aku?, kenapa mak?(tanyaku )
Itu mamak yang suruh; "Jangan kasih tau kak Mardiana dan kak Ida kalo mamak di rumah sakit. Mamak gak mau jadi bahan pikiran kalian. Itu penuturan mamak
Langsung aja aku bilang begini; "Omak, dang boi di tabunihon hamu sian au.Songon dia pe Makkuling do MudarI. Jadi unang marbuni-buni hanima sian au da.Songon dia pe huboto do annon" (artinya Mamakku, bagimanapun gak bisa kalian sembunyikan dari aku. Bagaimanapun berbicaranya darah kita itu. Jadi jangan pernah kalian sembunyikan sesuatu dari aku. Bagaimanapun juga psti aku tau nantinya.)
Yah Puji Tuhan Yesus, mamakku tersayang sudah sembuh dan sehat.
Jadi kepada para pembaca Blogku ini, kalau anda pernah merasakan seperti yang saya alami ini, jangan pernah menunda untuk menanyakan keadaan keluarga kita. Lakukan sekarang dan jangan sempat ada kata penyesalan di lain hari. Bagaimanapun juga Makkuling Do Mudar I.
Butima. Horas ma di hita sasude.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar