Senin, 23 Februari 2009

Beginilah Caranya Mengintaip Pacaran


Beginilah Cara Ngintip Pacaran
by Mardiana on Dec.18, 2008, under Es Campur
Ini bukan dikarang,tetapi ini terjadi. Ada temen deketku yang lagi iseng jalan-jalan di tepi pantai sambil memotret-motret panorama. Nah suatu saat dia liat seorang pemuda sedang tidur di dekat pinggiran bendungan. Tanpa tanda tanya, dia langsung memotret pemuda itu. Setelah itu,dia nanya
T : bang napa tidur begitu disitu?
X : Maklum lah to, inikan malam mingguan, saya gak punya jadwal kemana-mana, cewe gak punya, hallet pun gak punya, jadi saya kesinilah memandang-mandang kebawa.
T : tapi kok bisa tidur dan golek disini bang?
X : ooo, itu toh, saya mah hanya ngintip ikan-ikan pacaran. Bagaimana sih ikan itu pacaran di air? Pelukankah, marsihaolan kah, mar si umma an kah? ,,,
ahhhhhh,,jangan terlalu serius baca nya,,,gak ada yang istimewa kok di website ku ini,,,
met Malam Mingguan semuanyaaaa,,,
Tuhan Memberkati

Advent III

Selamat Advent 3
by Mardiana on Dec.14, 2008, under Renungan
Lilin ke 3 pun telah dinyalakan. Tinggal 1 minggu lagi, maka datanglah Natal. Mungkin bagi saudara-saduara sebagian merasakan itu merupakan sebuah moment yang biasa saja, tidak ada istimewa. Dan sebagian mungkin mengatakan: ah setiap tahunnya Natal itu datang, uda biasanya itu. Gak istimewa, itu sebuah rutinitas. Atau berpikir, ah,karena saya kristen sayapun merayakannya.
Tapi bagi saya, moment Natal adalah moment dimana kita untuk merenungkan kembali apa yang sudah kita lakukan bersama dengan Tuhan. Moment dimana kita kembali mengingat kebaikan dan berkat yang sudah Tuhan berikan. moment dimana kita mengingat kembali akan kegagalan dan kesuksesan yang telah kita alami dalam tahun ini. Moment dimana kita kembali mengintrospeksi diri kita ” apakah saya bersyukur atau tidak”.
Natal dalam keluargaku, sangatlah sederhana namun berhikmah. Dimana kami berkumpul , duduk bersama diatas tikar plastik. Bernyanyi dan memuji Tuhan bersama, merenungkan kembali atas apa yang sudah Tuhan Yesus berikan bagi kami sekeluarga. Saling mengampuni, saling memaafkan dan moment itu dimana Bapak menjadi pembawa dan pembaca Firman Tuhan. Yang membawa pujian adalah mamak, dan kami anak-anaknya duduk sambil memuji Tuhan.Itu bukanlah moment yang membuat kami bosan bahkan sebaliknya moment itu merupakan moment yang sangat ditunggu-tunggu oleh kami. Bukan hadian natal dan kado natal yang kami harapkan tetapi kebersamaan dengan Tuhanlah yang membuat kami merindukannya. Dan moment itu juga membuat kami sangat merindukan satu dengan yang lain.
Saya tidak ingin berbasa basi disini, tapi saya ingin mengajak saudara untuk kembali merenungkan apa makna dan hikmah dari Natal itu bagi anda dan saudara sekalian.
Tuhan Yesus Memberkati Kita Semuanya. Praise the Lord, our God ” Jesus Christ. Amin

Benarkah Cinta Berakhir Dengan Penyesalan

Benarkah Cinta Berakhir Dengan Penyesalan?
by Mardiana on Dec.12, 2008, under Es Campur
Kemarin tepatnya hari selasa siang (WJ = Waktu Jerman), aku terima sms dari temenku (N.Manullang). Begini isinya: Manullang : Selamat pagi.Gimana kabarnya ibu?
Msm : Wah, pak mal. gmn kabarnya. aku baik aja . tumben sms aku. ada apa pak? gmn kabar kamu dgn istri kamu? uda dapat momongan ya? siapa namanya? tahun depan aku balik ke indo sekalian merrit. salam ama istri kamu ya.
Manullang : siapa lae itu? orang mana lae itu?
sms nya itu tidak saya balas karena pulsa tinggal 1 kali sms.Manullang : loh kok gak balas sms ku ?Msm : maaf ,soalnya aku br sembuh neh dan pulsaku tinggal 1 neh, jadi gak bisa sms banyak. mgkin besok saya isi pulsa ok.Manullang : ok deh, met isitirahat ya bu. salam ama lae itu.
Besoknya
Msm : Met pagi pak mal. gmn kbrnya?. oya tumben semalam sms aku. ada apa ya ? kamu rindu ama aku ya? rindu ama kenangan kita ya? sapa suruh kamu cepet merrit,,hahaha,,salam ama istrimu.Manullang : Kabar baik. aku teringat waktu dulu di bulan desember, au sering ke rumahmu dan juga marulak, makan dan minum di rumahmu. aku merindukan semuanya itu. oya marga apa lae itu? aku pengen jumpa ama kamu kalau kamu balik ke indonesia.Msm : Aku lum punya calon. masih di doakan. iya ya, banyak kenangan yang uda kita lalui.pengen ngulang kembali, tapi itu tidak mungkin lagi, kamu pasti tidak bisa sebebas dulu lagi. lagian kamu sih,ngapain cepet merrit.Manullang : Habis terlalu lama kamu bilang. aku mau bilang duluan,takutnya aku malu dan di tolak ama kamu. yah aku berdoa biar kamu dapat jodoh yang terbaik. I miss you.
Berakhirlah sms kami yang singkat itu. Banyak memang kenangan yang kami lalui. Dia selalu sering datang ke rumah , biasanya hari kamis dan sabtu malam sesudah pulang dari kebaktian muda-mudi. Kami memang sudah berteman sejak SMP dan sampai ke masa perkuliahan. Keakraban kami itu kami anggap hanyalah sebuah pertemanan biasa saja. Aku pernah mengungkapkan ama dia: “lebih enak berteman daripada pacaran, karena kalao pacaran agak rumit, masa pacaran bisa aja putus, lalu tidak ada lagi yang namanya hubungan karena hubungan itu terputus begitu saja. Dengan kata2 itu dia setuju dengan pendapat ku itu. Karena kami memang saat itu sedang menyukai orang lain. Saya suka dengan Hutajulu sedangkan dia dengan boru na asing.Sejak tahun 2003 hubungan kami semakin lengket aja. Tapi tanpa ada hubungan spesial. Kami sangat menikmati semua yang kami jalanin. Setiap dia datang ke rumah, dia selalu bawa makanan plus minuman kesukaan kami “bandrek susu”. nama dia tuh selalu dekat dengan keluargaku. Bukan hanya itu, nonton sepak bola bareng bapak di dapur, makan bareng, semuanya lah. Adik-adik ku selalu dekat ama dia, dan sebaliknya juga, keluarga kami sudah saling kenal. Kalaupun aku pergi bersama dia, orang rumah gak menyangsikan lagi. Orang rumah sudah percaya dengan kami. Bukan hanya di rumah, di pajak juga dia sering bantuin mamak dan aku.Nah, sejak kemarin itu (sms itu) aku jadi tahu sebenarnya kalau dia itu suka ama aku. Sampai dia mengatakan begini lagiManullang : Mar, kenapa aku gak bilang dari dulu ya? napa aku jadi takut ya? i miss you
Sebuah pengakuan yang sangat jujur dari dia. Baru kali itu dia mengatakan perasaannya. Memang kuakui, dari awal aku juga merasakan kalau dia itu suka ama aku, tapi napa gak di ungkapkan ama aku ya?. Nah waktu dia mau merrit ama istrinya ini. Dia telpon aku.
Manullang: Mar, aku punya pacar, dia mirip kali dengan kau. Aku cari yang mirip denganmu. Kau gak mau sih,makanya aku cari yang mirip dengan kau. ( candanya )
Aku gak tau itu candanya atau serius. Tapi temen ku yang juga datang ke pesta pernikahannya, dia bilang juga kalau istrinya itu hampir mirip dengan aku, tapi agak cerewet,hahaha.
Kembali ke laptoppppp,,,. Kalau dipikir-pikir memang terlalu banyak kenangan kami berdua, kenangan yang gak bisa di lupakan. Sayang sekali dia sudah merrit.
Buat temanku, sobatku dan yang sudah memasuki kehidupan ku:
Selamat Berbahagia, nikmatilah hidup ini bersama orang yang disampingmuSeorang yang sudah kamu terima sebagai teman hidupmuKasihi dan sayangilah dia, cintailah diaKelebihan dan kekurangannya merupakan bagian hidupmu juga
Kebahagiaanmu adalah kebahagiaankuDoaku menyertai mu sobatkuSelamat menempuh hidup baruTuhan Yesus menyertai muI miss you, you are my best friends
3 comments for this entry:

ade December 18th, 2008 on 5:15 pm
a true story from tanah batak
kalo orang jawa bilang “tresno jalaran soko kulino” mungkin kalimat ini cocok dengan cerita ini, tanpa disadari keakraban yang terjadi ada “cinta” yang tersimpan disana tapi semuanya berakhir dengan “persahabatan”, life is flow we can’t turn back the time but life must go on in GOD love
bisa nih dijadikan sebuah cerita film/sinetron

mardiana December 19th, 2008 on 7:56 am
apa artinya tuh botou eli? “tresno jalaran soko kulino”???
ok Tuhan memberkati

ade December 19th, 2008 on 3:47 pm
cinta yang tumbuh karena terbiasa/sering ketemu, karena sering berinteraksi sperti yang dituliskan sering ngumpul dan acara2 yang sering dilakukan
GOD BLESS
thanks

Dokter = Monster

Dokter = Monster
by Mardiana on Dec.10, 2008, under Es Campur
Kata “Dokter” buat aku naik darah. Aku benci dengan dokter, entah napa, tapi aku gak suka aja dengar kata dokter. Anti Dokter. Sesuka hatinya mengoperasi orang, membedah, mengotopsi, mengatakan, sakit inilah, sakit itulah, anda terkena inilah, terkena itulah. Ihhhhh,,,bonci aku dengan dokter. bonciiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii,,,Mengapa saya anti Dokter? Sejak kejadian alm.Tulang Siner Situngkir, saya sudah tidak percaya dengan dokter apalagi dokter Indonesia. Tulangku sayang meninggal di meja Operasi RS.Cipto Mangunkusumo Jakarta. Tulang ku ini adalah orang terpelajar dan terpandai yang pernah saya jumpai. Keteladanannya dan prinsipnya yang membuat saya kagum ama dia. Nah suatu saat Tulang saya ini mau pergi ke swiss, tapi sebulan sebelum dia berangkat ke Swiss, dia mengalami sakit kepala yang tidak kepalang. Nah saat itu dia pingsan dan di bawa ke RS untuk diperiksa. Nah setalh diperiksa, dokter mengatakan kalau tulang saya mengalami penyumbatan darah di otak sehingga harus di operasi dan dokter yang lainnya mengatakan kalau dia mengidap tumor otak. Semua tu mereka kasi tau satu per satu. Dan akhirnya semua dokter bagian dalam mengambil keputusan kalau tulang saya itu mengidap tumor otak. Dan mereka memutuskan untuk mengoperasi tulangku ini.Kami sekeluarga tidak setuju kalau tulang di operasi apalagi bagian otak. Nah , sedangkan nantulangku sih sudah berserah. Kami juga tidak bisa bicara apa-apa mengingat keadaan tulang yang semakin buruk.Nah sewaktu di operasi itu, darah sudah mengalir dengan deras keluar. Dan operasi di tutp dengan tenang semua dokter mengatakan; Maafkan kami karena almarhum sudah tiada. Dan kami juga tidak menemukan penyumbatan darah”. Bayangkan saja, dengan tenang mereka mengatakan kalau yang namanya tumor itu tidak ada di otaknya tulang, dan orang yang sudah kesakitan itu berpulang ke rumah Bapa di surga. Sejak saat itu kami sekeluarga tidak percaya dengan dokter.Banyak sudah yang membuat kami tidak percaya dengan dokter.
4 comments for this entry:

parlin December 10th, 2008 on 9:37 pm
Dokter abal-abal….

Mardiana December 11th, 2008 on 4:57 am
wkwkwkw,,,bener sekali dek parlin,,,dasar dokter sekarang hanyalah dokter abal-abal,,,

Olistra December 13th, 2008 on 1:23 pm
mmng dari dulu aku bnci dokter..yg satu vonis begini,yg lain blng gini.ntah mana yg botul.macamnya nyawa manusia itu kyk hewan aja.mati tinggal kubur.Jadi donk dokter yg benar,jng hy kejar status ‘keren’aj..dokter gadungan!

wandanu February 11th, 2009 on 12:17 am
itu namanya dokter labi labi……………….!

Advent II

Advent II
by Mardiana on Dec.07, 2008, under Renungan
Syalom semua,,,sekarang kita sudah memasuki minggu Advent ke 2. Hari ini saya membaca renungan yang tertulis dalam Mazmur 86 : 1-13.
“Sendengkanlah telingaMu,ya Tuhan,jawablah aku,sebab sengsara dan miskin aku.Peliharalah nyawaku,sebab aku orang yang Kaukasihi,selamatkanlah hambaMu yang percaya kepadaMu.Engkau adalah Tuhanku,kasihanilah aku ,ya Tuhan,sebab kepadaMu lah aku berseru sepanjang hari.Buatlah jiwa hambaMu bersukacita,sebab kepadaMu lah Tuhan,ya Tuhan, kuangkat jiwaku.Sebab Engkau ya Tuhan, baik dan suka mengampuni dan berlimpah kasih setia bagi semua orang yang berseru kepadaMu.Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan dan perhatikanlah suara permohonanku.Pada hari kesesakanku aku berseru kepada Mu, sebab Engkau menjawab aku.Tidak ada seperti Engkau diantara para allah, ya Tuhan dan tidak ada seperti apa yang Kau buat.Segala bangsa yang Kau jadikan akan datang sujud menyembah di hadapanMu ya Tuhan dan akan memuliakan namaMu.Sebab Engkau besar dan melakukan keajaiban-keajaiban; Engkau senidir saja Tuhan.Tunjukkanlah kepadaku jalanMu, ya Tuhan, supaya aku hidup menurut kebenaranMu, bulatkanlah hatiku untuk takut akan namaMu.Aku hendak bersyukur kepadaMu ya Tuhan, Tuhanku dengan segenap hatiku dan memuliakan namaMu untuk selama-lamanya.Sebab kasih setiaMu besar atas aku dan Engkau telah melepaskan nyawaku dari dunia orang mati yang paling bawah.”
Dari Firman itu saya mengambil kesimpulan bahwa semua yang telah kita lalui semua itu karena berkatNya. Dialah perlindunganku, penebusku dan penyelamatku.
Tuhan memberkati
No comments for this entry yet...

Pendetaku,,oh ,,,Pendetaku

Pendetaku,,Oh, Pendetaku
by Mardiana on Dec.02, 2008, under Sharing dan Konseling
Sebenarnya saya malu dan sedih menceritakan apa yang sedang terjadi didalam Gereja kami saat ini. Namun saya memasukkan nya dalam website ku ini agar kita semua saling mendoakan agar hamba Tuhan tidak ada yang Mamon atau hamba yang gila Kedudukan. Karena Kedudukan sebagai pendeta bukan untuk ajang pemanfaatan pengumpulan dana tetapi menjadi hamba Tuhan yang melayani.Ini sudah berjalan beberapa tahun ini. Pendeta kami ini awalnya datang ke Gereja sebagai pengganti Pendeta kami yang sudah dipanggil oleh Bapa di Surga. Nah saat itu belum ada yang menggantikannya maka terpilihlah Pendeta kami ini(inisial X). Pdt.X datang dari sian Huta(lupa pula aku nama kampungnya,,pokoknya asli sian huta dolok sian an). Nah kami sangat senang menyambutnya.Dengan perawakan dan karakternya yang selalu merendah dan simpatik membuat hati para jemaat sangat mengagunginya. Dia datang pada bulan September 2005 (kalau aku tidak salah ingat).
Setelah beberapa bulan (katakan saja 5 bulan setelah kedatangannya) ada beberapa sifat dan karakternya yang mulai jelek. Suka menceritakan dan memburuk-buruk kan orang lain. Bahkan kami yang juga Pemuda-Pemudi Gereja merasa janggal dengan sifat Pdt.X. Dia mulai memaki-maki dengan cakap kasar. Dan saat Sermon,Pdt.X seorang yang tidak bertanggung jawab dengan perkataannya. Terlebih lagi kepada kaum PP(Pemuda-Pemudi). Saat itu kami ingin mengadakan kunjungan Rohani(saya masih ikut disitu,aktif di kegiatan PP),nah Proposal sudah dijalankan yaitu kami mengadakan kunjungan rohani ke daerah Tarutung tepatnya ke Sipaholon. Seminggu sebelum acara keberangkatan itu, Pdt,x mencabut pernyataannya kalau kami itu tidak usah meninjau lokasi,langsung datang aja ketempatnya. Yah ,mana mungkin kami datang ke suatu tempat tanpa meminta izin dari si Tuan rumah(bener gak?) Perselisihan sudah mulai timbul diantara kami. Dan ada salah satu teman PP yang sangat merasa keberatan, sampai akhirnya susana tegang.Tapi akhirnya kami tetap mengalah. Yang kami pikirkan,ya sudahlah kita mengikuti apa kata Pdt.X karena dia tau mana yang baik(kami berpikir positif saja,walaupun kami merasa itu suatu yang sangat tidak masuk akal).
Setelah kejadian itu, terjadi lagi kejadian dengan anak-anak Sekolah Minggu. Saat anak sekolah minggu ingin mengadakan kegiatan Rohani ke Taman Rohani Sidikalang, Pdt.X juga melakukan hal yang sama, dengan menarik semua proposal anak-anak sekolah minggu dan Pdt.X mengkoordinasi semuanya(memilih bus dengan harga yang sangat murah tapi kita tidak tahu bagaimana keamanannya) sampai penatua bagian sekolah minggu tidak bisa angkat bicara. Dan suatu saat setelah kunjungan rohani itu, dalam perjalanan pulang ke medan, Rombongan bus II sudah sampai di medan dengan keadaan selamat tapi bus I belum sampai ke medan. Ternyata bus I mengalami kecelakaan di tengah perjalanan. Kami semua umat begitu ketakutan terutama aku dan keluargaku ( karena saat itu aku dan adikku ikut di rombongan itu,tapi puji Tuhan bukan bus kami, tapi tetap aja kami takut dan selalu berdoa). Akhirnya Tuhan menyatakan muzizat, semua penumpang selamat dan sehat. Kecelakaan itu terjadi karena ban bus tidak stabil dan bus lari dari jalur lalu lintas sampai setengah bus terjungkir.
Dan saat tahun 2007 kembali lagi pendeta kami mengulah. Suatu saat ada penatua kami penatua M mau memasuki rumah baru. Seperti biasa,kau kita mau masuk rumah baru kita mengadakan pesta kecil-kecilan. Jadi diadakanlah kebaktian di rumah baru penatua M. Nah saat setelah acara kebaktian di rumah baru penatua itu, kolekte di kumpulkan oleh penatua M dan P. Penatua M mengatakan bahwa kolekte terkumpul Rp.160.500. Dan hasil kolekte itu diberikan kepada Pdt.X. Biasanyasetiap hari minggu, hasil kolekte setiap kebaktian akan di bacakan(Di TingTing kan) dan yang membaca itu adalah penatua B. Saat dibaca :kolekte yag terkumpul sian kebaktian memasuki rumah baru Penatua.M Rp.140.500Mendengar itu tentu aja penatua M terkejut,=>”bah boasa gabe hotik na terkumpul kan na ari minggu i terkumpul sekitar Rp.160rb, dang i amang pendeta nami? = bah,kenapa semakin sedikit kan yang seharusnya terkumpul itu berjumlah Rp.160.rb, bukan begitu pendeta kami?” itu tanya nya di ruang Sermon. Tapi pdt.X tidak mengakuinya. Semua yang ada di ruang Sermon itu menjadi bingung dan penuh tanda tanya. Hu dia na 20 rb nai?
Pertanyaan itu menjadi hangat di perbincangkan di gereja sampai umat gereja menjadi tahu masalah itu. Dengan hangatnya keadaan itu , tiba-tiba setelah beberapa minggu kemudian keluar sebuah pernyataan yang mengejutkan. Kejadiannya di sebuah partangiangan Penatua. Ada seorang penatua wanita bicara begini(setelah acara kebaktian partangiangan itu) : “bah didia kolekte i, asa hu hitung jolo, asa unang marambal annon di tingting on, manang adong na manakk = mana kolekte itu biar aku yang hitung,biar janagn salah di bacakan nanti, atau ada yang mencurinya”(sebuah pernyataan yang sangat pedih(sekalian menyinggung Pdt.X. eh taunya Pdt.X menyahut demikian: “AI boasa haroa molo au na mambuat hepeng i? = kenpa rupanya kalau aku yang ambil uang itu?” Semua orang yang mengikuti acara kebaktian itu terkejut sekali. Dengan tanpa merasa bersalah Pdt.X mengakui kesalahannya itu. “Olo, au do na mambuat hepeng i, ai ise na keberatan dison? = iya akunya yang mengambil uang itu”
Bayangkan aja seorang pendeta mengambil uang kolekte dari persembahan. Dan suatu saat penatu.M tiba-tiba mengatakan di sermon” amang dohot inang na dison,au naeng menjelas hon aha na terjadi. Ai dang amang Pdt.x na mambuat hepeng,alai na salah menghitung do au = amang dan inang sekalian saya mau menjelaskan apa yang terjadi. Kalau bukan amang Pdt.X yang ambil uang itu tetapi aku yang salah hitung”. Mendengar itu tentu aja semuanya menjadi sebuah pertanyaan besar. Ada apa dibalik semua ini?.1.Mengapa penatu M menutupi kesalahan amang Pdt.X, padahal dia sendiri yang menghitung uang itu dan dia juga yang mengatakan kalau uang itu terkumpul sekian.2.Pdt.x sendiri sudah mengakui kesalahannya saat di partangiangan, napa penatua M memutar balikkan fakta lagi?Ada udang di balik batu.
Seluruh kejadian itu membuat umat geger. Sampai beberapa penatua tidak betah lagi dengan situasi yang ada, karena ada beberapa penatua yang memihak pdt dan menutupi semua yang ada sedangkan yang lain keberatan. Akhirnya terbagi 2 lah penatua2 kami. Penatua-penatua yang tidak suka dengan perbuatan Pdt.X menginginkan agar Pdt.X meminta maaf ke seluruh umat jemaat karena sudah memakan uang gereja. Tapi Pdt.X tidak mau melakukananya bahkan dia kembali menyatakan bahwa dia tidak mengambil uang itu. Duh semakin katahuan deh belangnya Pdt.X.Akhirnya penatua-penatua yang tidak senang dengan pdt.x itu dikatakan Pdt.X telah di hasut oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Duh sudah dia yang salah kok malah mengkambing hitamkan orang lain.Kejadian ini sampailah ke Pusat (Pusat GKPI di Siantar), dan orang pusat menyelidiki kajadian itu, dan akhirnya ketahuanlah kalau memang Pdt.X kami itu sudah memakan uang kolekte. Tapi tetap aja pdt.X tidak mengakuinya. Samapi keluarlah Surat Peringatan1. Sama saja, Pdt.X tidak menghimbaunya. Bahakn dia malah mau memecah umat gereja dengan ceritanya yang tidak masuk akal. Dan mengatakan kalau provokasi di gereja itu adalah Amang.A (seorang umat gereja sangat disegani karena dia orang jujur dan saleh) Padahal yang kami tahu itu kalau Amang.A tidak pernah menghasut penatua2 yang memberontak amang Pdt.X. Bahkan sebaliknya dia mengatakan : “Biar Tuhan yang menjadi Hakim , Dia yang tahu segalanya”.
Semakin lama pdt.X mengulah bahakn dia mengeluarkan Surat Pemecatan Anggota Gereja. What??? Baru kali ini aku dengar ada pendeta memecat umat gereja (kecuali yang kena ban gereja, misalnya merit diluar nikah atau yang pindah agama dan keyakinan).Yang terutama di pecat adalah Amang.A. Padahal dia tidak ada berbuat apa. Nah berlanjutlah kepada penatua yang lainnya, termasuk kami( hehehe) Sedih sekali kami mendengar tingkah laku pdtX kami ini. Tapi ya sudahlah Tuhan pasti tidak akan diam.
Beberapa bulan ini, Pdt.X sudah membawa-bawa nama duku ke gereja kami. Katanya, siapa yang tidak mendengarkan aku,dia ku dukun-dukini. Bayangin aja, seorang hamba Tuhan berkata demikian. Tapi kami semua hanya diam dan berdoa, agar Tuhan mengampuninya dan membuka mata hatinya kembali.Ini masih terus berlanjut dengan pemecataan-pemecatan anggota lainnya termasuk juga umat-umat lainnya. Sangat disayangkan sekali kalau Gereja Pusat Indonesia tidak mengambil langkah selanjutnya. Mudah-mudahan tidak ada hamba Tuhan yang menjadi Mamon. Kiranya hamba Tuhan sekarang harus takut akan DIA. Saya ingin kita semua disini agar mendoakan Pdt.X untuk bertobat dan kembali ke jalan yang benar. Terima Kasih. Tuhan Memberkati kita semua. Amin
4 comments for this entry:

Olistra December 13th, 2008 on 2:01 pm
waduh Pendeta itu harusnya jd teladan kok malah begitu?Wah apa pula tuh Surat Pemecatan Anggota Gereja?Seharusnya surat itu di tujukan pada yg membuat.Dengan Judul:Surat Pemecatan Pendeta Gereja.Jng mentang2 status pendeta..suka2nya.Pake bilang dukun2 lg..apa dukunnya lebih hebat dr Tuhan Yesus?Apa Pendeta ga mo jadi murid Tuhan Yesus lg?Mo jd murid dukun?Buh…pertimbangkan lagi itu bah..

parlin February 18th, 2009 on 3:27 am
halo to to bisa kenalan donk, alamt rumahnya dimana sih apa pekerjaan nya ito selama ini, apakah ito terlibat dalam pelayanan. Saya mau mencari MITRA kerja dalam Pelayanan. Saya mau memberikan pengertian yang baik pada tman-tman yang betul-betul lahir baru. Karena ini adalah masalh yang paling URGENT. JAdi selain dari norng yang belum lahir baru tidak akan saya ajukan Permohonan\Proposal PELAYANAN saya.
Saya tinggal di JAKARTAAlamat : Jln DANAU AGUNG 2, SUNTER PODOMORO, TANJUNG PRIUK -JAKARTA UTARA.No Ho ku: 087 832 575 557
saya berharap jika ito terbeban dalam pelayanan, saya mau kirim proposal ku. Saya tidak minta MATERIALIS, itu bukan prinsip saya. Tapi jika ito mau naggapi permohonan ku ini, kita akan sama sama tertolong dan saling menguntungkan. Permintaan ku ini bukan menyangkut PRIBADI, ma’af. . . . jika ito mau berikan alamat rumah lebih baik. Saya masih mau mencari REKAN/ MITRA kerja dalam pelayanan ini, yang saya utamakan adalah1. Orang yang sudah betul-betul Lahir baru2. Terbeban dalam PELAYANAN tidak memandang gereja3. Mampu menjaga RAHASIA4. Terbeban pelayanan bagi ETNIS BATAK5. Tidak memikirkan/ mencari MATERIALIS
TERIMA KASIH BUAT TANGGAPANNYA, SAYA BERHARAP INI CEPAT TEREALISASI

Mardiana February 18th, 2009 on 4:14 am
Syalom ito Parlin,,,salam kenal juga ya itoku,oya ito ku, aku sangat mendukung pelayanan ito, biarlah dalam pelayanan ito, Tuhan Yesus juga bekerja dan berkarya.Oya ito ku aku tidak di Indonesia, saya sedang di jerman.ok ito ku,,salam kenal lgi.Jesus bless u

vernados February 19th, 2009 on 10:24 pm
bagaimana jika alamatnya ito berikan saja agar saya kirim melalui POST Proposal saya ini”TANKS FOR YOU MUCK, GOD BLESS YOU.

Benarkah Adam dan Hawa Manusia Pertama

Benarkah Adam Dan Hawa Manusia Pertama
by Mardiana on Dec.02, 2008, under Sharing dan Konseling
Mungkin ini agak dikit menyimpang dikit. Kemarin saya dapat pertanyaan ini dari seorang teman. Aku sih tidak terkejut dengan pertanyaan itu karena pertanyaan itu sudah pernah terbersit di benakku. Sejak SD saya suka membaca alkitab, dan tiba-tiba saya berpikir, Adam dan Hawa adalah manusia pertama dan mereka memiliki anak 2 orang lelaki yaitu Kain dan Habel. Habel mati karena di bunuh oleh abangnya sendiri. Setelah itu Kain menikah dengan wanita dari daerah lain. Akhirnya saya bertanya ;jadi siapa wanita yang dinikahin si Kain?. Benarkah Adam dan Hawa manusia pertama?
3 comments for this entry:

Emanuel Setio Dewo December 6th, 2008 on 6:56 am
Hallo, salam kenal.Saya sudah sedikit menuliskan artikel tentang Adam & Hawa sebagai manusia pertama & sekaligus aspek2 berkenaan dengannya.
Silakan search artikel2 tentang “Adam dan Hawa” dengan mencarinya di kedua blog saya di:
dewo.wordpress.comagamaku.wordpress.com
Semoga dapat menjadi bahan diskusi yang baik.Salam.

Mardiana December 7th, 2008 on 3:34 pm
makasi banyak ya bang buat masukannya,,,makasi juga kalau saya bisa kopieren sharing abang ke web ku ini.
Tuhan memberkati

Mardiana December 7th, 2008 on 3:42 pm
Benarkah Adam Manusia Pertama?
Posted by: agamaku on: Juni 29, 2006
* In: Renungan* Comment!
Bagaimana pandangan ilmuwan terhadap Adam? Seperti kita tahu, di Kitab Suci disebutkan bahwa Adam adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah. Tetapi rupanya banyak sekali ilmuwan yang menyanggahnya dengan berbagai bukti yang mereka duga sebagai dasar proses penciptaan alam semesta. Demikian pula dengan Teori Darwin yang menganggap bahwa manusia itu merupakan evolusi dari sejenis kera. Bagaimana menanggapi hal ini?
Kebetulah aku sudah menulis sedikit tentang topik ini di: Benarkah Adam Manusia Pertama? Di sana dibahas tentang upaya para ilmuwan untuk menjelaskan proses penciptaan alam semesta (termasuk manusia). Dan penjelasan dari para ilmuwan ini sangat berseberangan dengan apa yang telah ditulis di Kitab Suci.
Ada pula seseorang yang berusaha mengkompromikan antara teori para ilmuwan dengan Kitab Suci. Kompromi ini berusaha menyatukan proses penciptaan alam semesta dengan proses penciptaan yang dari Allah dengan interpretasi pribadi. Tetapi bagaimana pun juga, aku menemukan banyak kejanggalan dengan teori kompromi ini.
Akhirnya sekali lagi Kitab Suci lah yang seharusnya menjadi panutan. Kita tidak perlu lagi bimbang dengan kebenaran Kitab Suci. Berikut adalah keberatan-keberatan yang dapat dijawab oleh Kitab Suci:
* Pernikahan sedarah/sekandung.
Jika Adam adalah manusia pertama bersama dengan Hawa, maka seharusnya ada pernikahan sedarah sehingga manusia menjadi bangsa yang besar. Benar! Pada awalnya manusia itu secitra dengan Allah. Manusia generasi pertama masih memiliki kesempurnaan sebagai manusia sehingga tidak ada penyakit atau pun masalah kesehatan. Jadi mereka masih dapat melakukan perkawinan sedarah/sekandung tanpa ada kerusakan genetis yang besar.* Hukum di Kitab Suci yang melarang perkawinan sedarah/sekandung.
Yap, pada jaman Musa dikeluarkan hukum yang melarang perkawinan sedarah/sekandung. Pada dasarnya karena manusia (Adam) telah berdosa sehingga manusia kehilangan kemuliaan dan juga karena telah dikutuk oleh Allah, maka melekatlah “dosa asal” ini pada manusia. Kutukan Allah ini bahkan sampai ke tingkat genetis manusia. Secara perlahan manusia rusak gen-nya masa demi masa. Tidak heran jika dewasa ini semakin banyak penyakit yang mendera manusia. Tidak terbilang penyakit baru yang timbul. Kerusakan secara genetis ini semakin diperparah dengan adanya perkawinan sedarah/sekandung.
Masalah genetis ini ternyata telah timbul pada masa-masa awal sehingga perlu bagi Musa untuk menerapkan hukum ini sehingga kerusakan genetis tidak menjadi parah dan meluas. Jadi tidak ada yang bertentangan antara perilaku perkawinan sedarah yang dilakukan oleh manusia mula-mula dengan larangan pernikahan sedarah pada generasi selanjutnya.* Usia Bumi.
Ini juga menjadi masalah dengan banyaknya teori para ilmuwan yang menyatakan bahwa bumi ini telah berusia 4,5 milyar tahun. Ini tentu bertentangan dengan usia perkiraan bumi dari proses penciptaan dari Kitab Suci yang berkisar hanya beberapa ribu tahun saja (kurang lebih 6.000 tahun). Sedangkan para ilmuwan mendasarkan pendapatnya pada pengukuran material dalam bumi. Para ilmuwan sangat teguh berpendapat tentang usia bumi ini terutama dengan metode pengukuran usia dengan radio aktif atau karbon.
Tetapi walau pun pengukuran dengan radio aktif atau pun dengan karbon menunjukkan angka milyaran tahun, sebenarnya kita tidak bisa yakin 100% bahwa bahan/material yang kita ukur benar-benar telah berumur milyaran tahun. Kita hanya tahu bahwa alat ukur menunjukkan usianya milyaran tahun. Kenyataannya proses penuaan sesuatu dapat berlangsung dengan lebih cepat dengan adanya tekanan yang tinggi atau pun pada panas yang sangat tinggi.
Ilmuwan beranggapan bahwa berlian adalah proses tekanan yang sangat tinggi yang terjadi pada karbon yang berlangsung selama ribuan tahun. Tetapi tahukah Anda bahwa proses itu mungkin tidak berlangsung selama ribuan tahun? Mungkin hanya 1 hari saja! Proses tekanan yang tinggi dan suhu yang sangat tinggi dapat mempercepat proses kristalisasi. Misalnya saja pada kristalisasi pasir menjadi kaca yang dapat kita lakukan dalam beberapa jam dengan suhu dan tekanan yang tinggi.
Proses yang melibatkan suhu dan tekanan sangat tinggi ini pernah beberapa kali terjadi di bumi dan sudah tertulis dalam Kitab Suci dengan adanya hujan meteor di bumi kita ini (seperti peristiwa Sodom & Gomorah). Hujan meteor ini dapat menciptakan kondisi tekanan yang sangat kuat dan panas yang sangat tinggi sehingga dapat mempercepat proses penuaan secara sekejap. Sedangkan kita menganggapnya terjadi ribuan tahun.
Itulah sekedar gambaran tentang pertentangan teori ilmiah yang dapat dijawab oleh Kitab Suci. Penjelasan lebih lanjut dapat ditemukan di tulisanku sebelumnya. Ada pendapat lain?85 Responses to “Benarkah Adam Manusia Pertama?”
1 herman
Agustus 2nd, 2006 at 5:22 pm
Tak ada yang bertentangan antara Alkitab dengan para ilmuwan soal asal usul manusia. Para ilmuwan BENAR bahwa Adam BUKAN manusia pertama yang menghuni dunia, sebab sebelum Adam, sudah ada manusia lain di bumi. Faktanya: fosil manusia purba yang ditemukan di berbagai pelosok bumi. Berkat ilmu pengetahuan yang dianugerahkan Tuhan pada manusia, para ilmuwan dapat mengetahui bahwa fosil-fosil itu adalah BENAR manusia BUKAN monyet, gorila dsb. Mereka (fosil-fosil itu)adalah manusia yang pernah hidup di bumi puluhan bahkan ratusan ribu tahun yang lalu. Mereka jelas bukan keturunan Adam, karena dari Alkitab (Firman Tuhan) kita dapat memperkirakan kalau Adam ada didunia ini antara 10 sampai 20 ribu tahun yang lalu.Kesimpulannya : Adam BUKAN manusia pertama yang DICIPTAKAN Tuhan, melainkan manusia pertama yang DIBENTUK Tuhan (dari Tanah). Manusia pertama adalah manusia sebelum Adam, yang kita tahu kapan Tuhan menciptakannya. Tapi yang jelas, manusia pertama TIDAK dibuat dari tanah melainkan diciptakan Tuhan lewat ucapannya (Firmannya). Manusia pertama langsung ada dari sebelumnya tiada karena Tuhan menghendakinya. Itulah yang disebut DICIPTAKAN.Sedangkan Adam, Alkitab memberitahu kita bahwa ia dibentuk (bukan DICIPTAKAN) dari debu tanah. Jadi, Adam dibentuk dari material yang sudah ada di bumi ini yakni debu tanah, BUKAN tercipta atas perkataan Tuhan.Namun ada perbedaan yang jelas antara manusia YANG DICIPTAKAN (manusia sebelum Adam)dengan Adam (plus Hawa).Manusia sebelum Adam hanya terdiri dari raga dan jiwa (Tidak memiliki Roh), sehingga kehidupan mereka seperti hewan, tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang jahat. Oleh karena itu, Tuhan tidak meminta pertanggung jawaban terhadap perbuatan mereka selama hidup. Dalam arti, tidak ada surga dan neraka untuk mereka.Sebaliknya Adam. Dia adalah manusia yang sempurna. Punya tubuh, jiwa dan ROH sehingga bisa membedakan mana yang baik - mana yang jahat dan yang lebih penting lagi, TAHU dan mengenal Tuhan !!Nah, hampir sebagian besar (90-95 persen) manusia yang ada sekarang adalah hasil perkawinan dari keturunan ADAM + HAWA dengan anak-cucu manusia purba (manusia sebelum ADAM)sehingga muncullah keaneka ragaman ras manusia. Namun tak berarti pula, semua manusia yang ada sekarang adalah hasil perkawinan campur tersebut. Mungkin saja, karena terisolasi letak geografis, masih tersisa keturunan asli manusia sebelum Adam misalnya saja: suku-suku primitif yang masih ada di pulau Papua, aborigin atau suku-suku di pedalaman Afrika. Secara phisik, toh mereka tidak jauh beda dengan fosil-fosil manusia purba yang direkonstruksi para ilmuwan.Kita tidak bisa mengatakan perkiraan para ilmuwan SALAH. Mereka menyimpulkan usia fosil-fosil yang ditemukan TIDAK SEMBARANGAN melainkan dengan menggunakan berbagai disiplin ilmu dan teknologi. Kita juga harus sedikit berlogika. Mana mungkin hanya dalam kurun waktu 10 ribu - 20 ribu tahun, manusia bisa berkembang hingga 6 milyaran dari cuma 2 manusia; Adam dan Hawa. Pun dengan berbagai ras, suku dan bangsa. Kalau memang Adam dan Hawa manusia pertama dan kedua, pastilah TIDAK AKAN ADA keaneka ragaman tersebut. 10 ribu - 20 ribu tahun TIDAK akan cukup untuk sebuah evolusi yang bisa membuat keaneka ragaman tersebut. Butuh waktu lebih lama. Dengan kata lain, keaneka ragaman terjadi karena perkawinan silang keturunan ADAM + Hawa dengan para manusia purba yang telah menghuni bumi sebelumnya.Lantas, SALAHKAH Alkitab ? TIDAK. Alkitab sebagai Firman Tuhan tidak mungkin salah.Kitab Kejadian sendiri menyiratkan, sebelum Adam sudah ada manusia dibumi ini. Manusia pertama DICIPTAKAN (dari tidak ada menjadi ada) dalam 6 masa penciptaan. Jadi, prosesnya sama seperti Tuhan menciptakan langit, bumi, tumbuh-tumbuhan dan hewan.Sedangkan Adam, bukan diciptakan melainkan DIBENTUK dari debu tanah di taman Firdaus (sebuah tempat di bumi, bukan di surga).Coba lihat di kitab Kejadian. Ada tersirat, dua kali Tuhan BIKIN manusia. Pertama, menciptakannya setelah alam semesta (langit, bumi dan segala isinya diciptakan. Kedua, membentuk manusia dari debu tanah (Adam) di taman Firdaus.Kejadian juga menyebutkan, saat Kain diusir dari orang tuanya (Adam dan Hawa) karena membunuh Habel, Kain merasa ketakutan akan dibunuh oleh orang lain. Menjawab ketakutan Kain, Tuhan pun memberi tanda pada Kain supaya ia TIDAK dibunuh oleh bila bertemu orang lain. (Nah, bukankah itu artinya sudah ada manusia di luar lingkungan Adam+Hawa ???). Kalau memang BELUM ADA manusia lain saat itu, Kain tentunya tak perlu takut dibunuh dan tidak perlu pula Tuhan memeberinya tanda supaya Kain tidak dibunuh orang (manusia) lain !!! Dan memang, kalau saat itu TIDAK ADA manusia lain, Kain tentu tidak akan beranak pinak karena saat itu Adam baru punya dua anak, Kain dan Habel. (Habel sendiri sudah mati dibunuh Kain). Tapi Kitab Kejadian menjelaskan bahwa Kain pergi ke sebuah komunitas, menikah dan melahirkan anak cucu.Masih di kejadian, (gak tahu pasal dan ayatnya) ada tertulis kurang lebih “saat itu di bumi masih hidup manusia-manusia raksasa yang gagah perkasa”. Mereka jelas bukan anak, cucu atau cicit Adam, karena Adam bukan seorang manusia raksasa. (Alkitab tidak pernah menyebut Adam sebagai manusia raksasa sehingga kita bisa simpulkan kalau Adam adalah manusia normal dengan tinggis seperti manusia jaman sekarang).Dan yang lebih jelas lagi, Kejadian menyebut 2 jenis manusia yaitu anak-anak Allah dan Anak manusia. Siapa anak-anak Allah ? Anak-anak Allah adalah keturunan Adam dan Hawa yang telah dikarunia Roh oleh Tuhan sehingga bisa membedakan yang baik dan yang jahat.Sedang ‘anak manusia’ adalah keturunan manusia purba yang hanya memiliki Raga dan Jiwa.
Jadi alkitab dan ilmuwan TIDAK BERTENTANGAN.
Demikian pendapat saya.
2 agamaku
Agustus 3rd, 2006 at 7:58 am
Dear Herman,Penjelasan yang luar biasa. Saya juga pernah membaca buku yang saya lupa judulnya tersebut. Saya juga sudah pernah mengulasnya di: Benarkah Adam Manusia Pertama?
Memang ada 3 aliran, yaitu:1. Percaya secara mutlak terhadap Kitab Suci,2. Percaya secara mutlak terhadap ilmu pengetahuan dan menolak Kitab Suci,3. Berkompromi terhadap point 1 & 2. Rasanya Pak Herman dan pengarang buku yang pernah saya baca tersebut termasuk kategori ini.
Saya sendiri tetap berpegang teguh terhadap no 1. Bagi saya, bab 2 dari Kitab Kejadian lebih memperjelas proses pembuatan manusia. Lebih lanjut, dalam membentuk bangsa yang besar, Adam & Hawa memang memiliki kinerja reproduksi yang luar biasa. Tidak hanya beranak 3, tetapi bisa saja puluhan (bahkan ratusan). Lihat saja umur Adam yang hampir 1000 tahun. Pada masa itu sesama saudara sekandung masih bisa saling menikah karena secara genetis mereka masih sempurna.
Sedangkan mengenai “anak-anak Allah”, Kitab Kejadian 4:26 menyatakan bahwa pada jaman anak Set, yaitu Enos, manusia mulai memanggil nama Allah. Dari sinilah diperkirakan bahwa istilah “anak-anak Allah” merujuk pada keturunan Enos. Tetapi hal ini memang masih bisa diperdebatkan secara ilmiah, tetapi secara sejarah mungkin itulah yang terjadi.
Salam.
3 risa
Agustus 6th, 2006 at 6:43 pm
cerita adam dan hawa bersifat analog
4 agamaku
Agustus 7th, 2006 at 5:14 am
Hallo Mbak Risa,Maksudnya “bersifat analog” apa ya?
Salam.
5 Agamaku kesaksianku » Apa & Siapakah Manusia Itu?
Agustus 15th, 2006 at 2:43 am
[...] Manusia memiliki ilmu pengetahuan dan memiliki kemampuan berkembang yang luar biasa karena buah dari Pohon Pengetahuan ini. Berbekal pengetahuan ini pulalah yang menyebabkan manusia ingin menyamai Allah dan bahkan tidak mengakui Allah dan penciptaan-Nya (Kej 3:22). Ingat teori Darwin yang menolak proses penciptaan Allah dalam 6 hari? Kalau tidak ingat, silakan baca teori Evolusi Darwin atau di “Benarkah Adam Manusia Pertama?“ [...]
6 Wise Guy
Agustus 16th, 2006 at 4:02 am
Please deh, alkitab khan buatan manusia juga, so pasti ada tambahan bullshit2nya dikit
7 Wong Ndesa
Agustus 19th, 2006 at 12:52 am
Menurut saya, Adam itu benar-2 manusia pertama. banyak kejadian alam yang belum diketahui. Sehingga fosil itu sama sekali tidak bisa ditentukan umurnya. Mungkin saja ada kejadian alam yang menyebabkan tengkorak di kuburan menjadi fosil hanya dalam beberapa tahun.
Artinya pada masa Adam memang terjadi perkawinan keluarga. Pada waktu itu kondisi fisik manusia masih relatif sempurna sehingga perkawinan sedara tidak menyebabkan cacad keturunannya.
Namun, seraya waktu berlalu, kondisi fisik manusia semakin merosot dan perkawinan antar keluarga dapat menghasilkan keturunan yang tidak baik, dan begitu seterusnya turun temurun. Oleh sebab itu, kemudian ada larangan incess.
Kenapa kondisi merosot ? Karena melanggar larangan Tuhan untuk tidak memakan buah pengetahuan yang baik dan buruk itu.
Mengenai manusia lain selain keluarga Adam, tidak ada. Mereka adalah keturunan Adam yang tidak disebutkan dalam sejarah. Kan Adam berumur 900an tahun.
8 aditase
Agustus 22nd, 2006 at 4:35 am
sebenarnya apakah Adam manusia pertama atau bukan jangan ditanyakan lagi karena semua itu hanya ALLAH yang tahu fosil yang ditemukan para ilmuwan adalah orang mengetahui bahwa ada makhluk lain yang diciptakan ALLAH sebelum kita dan mengapa dengan alkitab seharusnya orang harus melihat pada alquran karena alquran berasal dari ALLAH dan tidak bisa ditambahi atau dikurangi dan apakah Adam manusia pertama atau bukan WALLAHU ALAM BISHAWAB
9 dewo
Agustus 31st, 2006 at 3:49 am
Iya, kita lebih baik percaya pada Allah (lewat Kitab Suci) dari pada pada manusia yang masih hanya dalam tataran teori belaka.
Salam.
10 aditaste
September 1st, 2006 at 6:48 am
memang kita lebih baik percaya ALLAH daripada manusia karena manusia adalah makhluk ciptaan ALLAH dan pengetahuan manusia tidak bisa menjangkau sampai apakah adam manusia pertama atau bukan karena pada kenyataannya manusia hanyalah makluk ciptaan ALLAH,WASALAM
11 weha
September 5th, 2006 at 4:57 am
jika orang ingin nyaman dan tenang, imanlahjika orang ingin kebenaran, carilahbegitu kata pak de nietzsche yang gila hehehe…
tabikweha
12 dha
September 8th, 2006 at 6:17 am
bener…..
13 aditase
September 12th, 2006 at 8:47 am
dan sebenarnya segala sesuatu didunia itu sudah ada yang mengatur kita tinggal mengikutinya tapi kita juga harus berusaha wassalam
14 Elfarid
September 18th, 2006 at 3:30 am
Seri Taddabur Al Qur’an
MASYARAKAT MANUSIADI PLANET LUAR BUMI
Drs. MINARDI MURSYID
Karanganyar 2005MASYARAKAT MANUSIA DI PLANET LUAR BUMI
Allah menciptakan manusia sudah dilengkapi dengan Petunjuk-Nya, sehingga manusia tidak perlu repot-repot mencari atau menyusun Hukum dalam menjalani hidupnya, bahkan tinggal meneliti dan mempelajari Petunjuk Allah untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan Hukum Allah itu menerangkan hal-hal yang berlaku sampai nanti kehidupan di Akhirat.Dalam era globalisasi dan informasi sudah saatnya bagi umat Islam untuk berpikir kritis dan dinamis demi kemajuan Islam. Hal yang perlu dipahami bahwa sesungguhnya Al Qur’an bukan hanya menerangkan ibadah saja, tetapi lebih jauh dia juga menerangkan hal-hal yang berkaitan dengan ilmu tingkat tinggi yang justru lebih lengkap dan sempurna.Akan tetapi selama ini yang dipelajari para ilmuwan Muslim baru sebatas hal yang berkaitan dengan ibadah, dikiranya Al Qur’an tidak mampu menerangkan hal-hal berkaitan dengan segala yang ada di semesta. Padahal kalau Al Qur’an dipahami dengan sungguh-sungguh maka akan muncul Sarjana-sarjana Al Qur’an dari berbagai disiplin ilmu yang berkualitas tinggi dan handal. Dengan begitu Ilmu Pengetahuan akan maju pesat sejalan dengan tingkat kemampuan dalam pemahaman Al Qur’an oleh para pemeluk Islam atau para Ilmuwan itu sendiri.Kenapa demikian? Karena proses dan langkah yang dilakukan oleh orang yang memahami Al Qur’an akan berbeda dengan yang tidak memahami. Setiap orang Islam yang memahami Al Qur’an dalam melakukan penelitian tentang apapun senantiasa mendasarkan Petunjuk Allah dalam Al Qur’an, sehingga semuanya akan berjalan dengan kepastian dan tidak meraba-raba. Sementara orang yang tidak mengenal Al Qur’an akan berjalan dengan mencari-cari dan meraba-raba walaupun akhirnya diantara mereka juga ada yang menemukan tapi prosesnya sangat panjang dan cukup lama.Al Qur’an merupakan wahyu dari Allah yang sengaja diturunkan sebagai petunjuk bagi semua manusia sampai akhir zaman. Petunjuk itu meliputi ibadah, muamalah dan juga tentang berbagai Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi tingkat tinggi termasuk didalamnya tentang ruang angkasa. Namun pada umumnya manusia kurang mengerti makna dari petunjuk itu, sehingga mereka memahami dengan cara-cara tradisional dengan melakukan upacara-upacara tertentu secara turun temurun, secara hafalan tanpa mengetahui apa yang mereka hafal itu. Cara seperti itu berjalan sangat lamban tanpa perkembangan bahkan cenderung mundur. Hal seperti itu sudah berjalan cukup panjang selama ratusan atau mungkin sudah ribuan tahun, karena memang Al Qur’an diturunkan hampir 1.500 tahun yang lalu.Sebagai bahan pemikiran maka perhatikan petunjuk Allah SWT berikut ini :Surat Al-Maidah (5) ayat 3Artinya :…. Hari ini kami sempurnakan bagimu agamamu dan Aku cukupkan nikmat-Ku untukmu dan Aku ridho Islam menjadi agamamu…..
Surat Al-An’am (6) ayat 115Artinya :Dan selesailah (sempurnalah) Kalimat Tuhanmu dengan benar dan adil, tiada perubahan bagi Kalimat-Nya. Dia mendengar mengetahui.
Surat Ar-Rum (30) ayat 30Artinya :Dirikanlah wajahmu untuk agama itu sempurnanya, fitrah Allah yang memfitrahkan manusia atasnya, tiada perubahan bagi ciptaan Allah, itulah agama yang kokoh (tegak). Tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Surat At-Taubah (9) ayat 32Artinya :Mereka ingin memadamkan Nur (petunjuk) Allah dengan mulut mereka dan Allah menolak kecuali menyelesaikan petunjuk-Nya, walaupun orang-orang kafir merasa benci.
Surat An-Nahl (16) ayat 89Artinya :Pada hari Kami bangkitkan pada setiap umat, pemberi bukti atas mereka dari diri mereka, dan Kami datangkan kamu pemberi bukti atas orang-orang itu. Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al Qur’an) yang menerangkan atas tiap sesuatu serta petunjuk dan rahmat dan kegembiraan bagi Muslimin.
Dari ayat-ayat tersebut diatas dapatlah dipahami bahwa sesungguhnya Al Qur’an itu telah lengkap, sempurna, benar dan adil tidak ada perubahan sepanjang masa serta menerangkan semua persoalan yang ada di semesta raya ini. Namun kebanyakan manusia belum sepenuhnya mengakui dan meyakini atas kebenaran Al Qur’an, karena minimnya informasi yang diperoleh dari Ayat-ayat Al Qur’an. Sebagian dari umat Islam sendiri masih berpendapat bahwa Al Qur’an belum lengkap karena masih bersifat global, padahal Al Qur’an sendiri menyatakan lengkap sempurna.Jika orang diberi informasi tentang Al Qur’an umumnya mereka menolak dengan alasan yang tidak logis. Seharusnya kalau kita belum sanggup untuk memahami dengan benar janganlah cepat-cepat membuat vonis bahwa dalam Al Qur’an tidak ada dalilnya, justru kita dituntut untuk lebih giat meneliti agar memperoleh keterangan yang logis sesuai dengan maksud yang sebenarnya, karena pemahaman manusia itu berkembang sesuai dengan tingkat peradaban yang berlaku secara bertahap.Misalnya tentang adanya masyarakat manusia di Planet lain di luar Bumi ini, orang-orang barat begitu serius mengadakan penelitian dengan biaya yang sangat mahal dan mereka yakin bahwa diluar Bumi ini pasti ada kehidupan atau ada makhluk hidup. Padahal sebenarnya jauh-jauh sebelumnya Al Qur’an telah memberikan informasi yang menunjukkan bahwa di Planet selain Bumi ini juga telah berkembang masyarakat manusia seperti halnya di Bumi ini. Sementara para ilmuwan muslim hanya bertindak selaku penonton dan menunggu hasil penelitian orang Barat.Sebenarnya sejak 15 abad yang lalu Al Qur’an telah menerangkan berbagai persoalan yang ada di jagad raya ini, cuma masalahnya sistem pendidikan yang selama ini diajarkan hanyalah berupa hafalan-hafalan sehingga pada umumnya anak didik kita banyak yang tidak bisa memahami tentang sesuatu. Seringkali orang dipaksa untuk percaya begitu saja secara taklid buta walaupun kadang-kadang keterangan yang disampaikan tidak sejalan dengan pemikiran secara wajar. Ironisnya para Sarjana kitapun masih banyak yang kurang kritis dan teliti, bahkan mereka juga mengikuti pemahaman ratusan atau bahkan ribuan tahun yang lalu, sehingga posisi kita sering selalu ketinggalan, terutama dalam hal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.Bahkan tidak jarang para ‘Ulama kita pun dalam menjelaskan tentang sesuatu sering menemui jalan buntu dan terbentur pada hal-hal yang tidak terjawab, akibatnya orang hanya percaya tanpa mengerti yang dipercayai bahkan sering bertentangan dengan alam pikirannya sendiri. Padahal yang namanya “SOAL” pasti ada “JAWABNYA”, maka sekali lagi bahwa Al Qur’an pasti bisa menjawab segala persoalan (periksa kembali Surat An-Nahl (16) ayat 89).Selama ini kita telah terkunci oleh doktrin-doktrin (ajaran) yang disampaikan oleh orang tua kita, atau seorang yang dituakan, para guru atau Mubaligh, Kyai dan yang sejenis itu. Karena umumnya orang beranggapan bahwa apapun yang disampaikan oleh mereka itu pasti benar dan tidak pernah ada yang salah. Kalau kita mau memperhatikan kondisi di sekitar kita, bahwa saat sekarang ini umat Islam bahkan para Da’i kita pun jarang sekali menggunakan Al Qur’an sebagai rujukan dalam menjawab setiap persoalan.
BENARKAH ADA KEHIDUPAN MANUSIA DI PLANET LAIN?
Jika hal ini ditanyakan kepada seseorang di antara kita, ternyata satu sama lain memberikan jawaban yang berbeda. Tetapi kebanyakan di antara mereka memberikan jawaban tidak ada, belum yakin, ragu-ragu karena dikatakan oleh mereka bahwa sekarang ini Amerika atau orang Barat belum menemukan. Inilah kenyataan yang terjadi, bahwa orang cenderung lebih percaya kepada orang Amerika daripada kepada Wahyu yang ada dalam Al Qur’an.Hal demikian memang wajar-wajar saja, karena :1. Pihak Amerika-lah yang memang getol mengadakan penelitian tentang keadaan ruang angkasa, maka mereka yang dianggap lebih mengetahui kondisi ruang angkasa itu.2. Dari hasil penelitian pihak Amerika maupun Negara lain yang juga menyelidiki ruang angkasa belum ada tanda-tanda tentang kehidupan di luar Bumi ini.3. Para ilmuwan Muslim sendiri hampir tidak ada yang mengadakan penelitian ke ruang angkasa, sehingga mereka lebih baik menunggu hasil penelitian mereka.4. Para ilmuwan Muslim dalam penyelidikan tentang Al Qur’an barangkali masih belum menyeluruh, sehingga kalau diberi informasi tentang Kitab Sucinya sendiri masih ragu, bahkan cenderung menolak karena kata mereka di Al Qur’an tidak ada yang menyatakan begitu.
Itulah fenomena yang terjadi dalam masyarakat kita, terutama masyarakat Islam sendiri karena kurangnya informasi tentang Al Qur’an, tetapi anehnya kalau diberi tahu tentang Al Qur’an juga belum tentu mau menerima atau paling tidak merupakan bahan kajian, tetapi itulah faktanya. Sementara bagi orang-orang yang memang benar-benar beriman kepada penjelasan Allah yang disampaikan oleh Nabi tentu menanyakan kepada Nabi. Akan tetapi karena sekarang Nabi sudah tiada, maka kita harus menanyakan kepada yang mengutus Nabi yaitu Allah dimana Allah telah menjelaskan semua itu melalui Wahyu dalam Al Qur’an.Memang dalam menanggapi keterangan yang sangat mengejutkan ini haruslah dengan kejernihan hati, dan jangan ditanggapi dengan keangkuhan kepala (otak), dengan hati yang jernih, maka kepala pun akan dingin. Ada beberapa hal yang perlu dipahami secara cermat dan hati-hati agar kita benar-benar memperoleh pengertian yang sewajarnya dan dimengerti oleh semua pihak.
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:1. Pengertian tentang DUNIA2. Pengertian tentang SAMA’/SAMAWAT.3. Pengertian tentang DABBAH
ad.1. DUNIA
Selama ini orang menganggap seolah-olah yang dimaksud dunia ini hanyalah “BUMI” ini saja, padahal dunia itu begitu luasnya, sedangkan Bumi ini hanyalah merupakan debu yang sangat kecil jika dibandingkan dengan dunia. Dunia adalah semesta raya ini dan bukannya hanya Bumi saja, karena itu kalau kita sering mendengar bahwa dunia ini nantinya akan dihancurkan pada hari kehancuran total dengan istilah “Yaumus Sa’ah”, maka yang dihancurkan bukan hanya Bumi ini, tetapi seluruh jagad raya yang ada di semesta ini.Semesta raya ini terdiri dari milyaran Bintang, setiap Bintang di angkasa merupakan satu solar sistem (Tata Surya). Oleh karena itu hendaklah kita merubah cara berpikir dalam memahami suatu persoalan sehingga pengertian itu bisa diterima oleh pikiran secara wajar dan sejalan dengan ilmu pengetahuan.Informasi yang selama ini telah berkembang di kalangan masyarakat, baik masyarakat Islam maupun umum bahwa Hari Qiyamat itu adalah hari kehancuran total, padahal pengertian seperti itupun harus diadakan koreksi, agar bisa dipahami secara rasional. Sehubungan dengan hari kehancuran total ada dua istilah yang harus dipahami dengan hati yang jernih yaitu : Yaumul Qiyamah dan Yaumus Sa’ah. Qiyam artinya “berdiri” sedangkan Sa’ah artinya “waktu”. Maka Hari Qiyamat adalah suatu hari berdiri atau hari kebangkitan di akhirat nanti, maka dia bukanlah hari kehancuran total. Sedangkan Sa’ah yaitu hari dimana yang hidup ini akan mati, termasuk dunia atau jagad raya ini akan dihancurkan maka itulah yang dimaksud dengan Yaumus Sa’ah atau hari kehancuran total tadi. Maka antara Hari kehancuran total dengan hari kiamat jelas waktunya sangat berbeda. Pemahaman demikian juga termasuk point tentang pengertian suatu istilah dalam Ayat Al Qur’an. Jika dalam memahami suatu istilah kurang tepat maka akan terjadi kesalahan dalam penentuan kesimpulan.Maka semakin jelas bahwa yang dimaksud dengan DUNIA adalah semesta raya ini atau jagad raya ini dan bukan Bumi ini saja. Sebagai bahan penganalisaan perhatikan petunjuk Allah dalam surat Al-Mulk (67) ayat 5 berikut ini :Terjemahan Departemen Agama RI. Pelita II/1977-1978:“Sesungguhnya kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat pelempar setan. Dan Kami sediakan mereka siksa Neraka yang menyela-nyala”.
Terjemahan Lembaga Percetakan Al Qur’an Raja Fahd di Madinah al Munawarah; Surat Mulk ayat 5, hal : 956:“sesungguhnya Kami telah menghiasai langit yang dekat dengan bintang-bintang dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa Neraka yang menyala-nyala”.
Selanjutnya terjemahan Proff. Mahmud Yunus, penerbit Alma ‘Arif, Bandung:“Sesungguhnya Kami hiasi langit yang hampir ke dunia dengan beberapa pelita (bintang-bintang) dan Kami jadikan tahi-tahi bintang untuk pelempar syetan-syetan, dan Kami sediakan untuk mereka siksa neraka”.
Secara wajar Ayat tersebut sebaiknya diartikan sebagai berikut:“Dan sungguh Kami hiasi ANGKASA DUNIA = angkasanya semesta raya (langitnya semesta raya ini) dengan bintang-bintang (pelita-pelita) dan Kami jadikan dia (bintang-bintang itu) ancaman (rujuman) bagi setan-setan. Dan kami sediakan atas mereka siksa yang membakar”.
Jika “sama’a dunya” diartikan dengan “langit yang dekat dengan Bumi” atau “langit yang hampir ke dunia” maka langit manakah yang jauh dari dunia, atau bahkan pengertian dunia seolah-olah hanyalah Bumi ini. Maka semestinya dia harus diartikan “angkasa dunia”, dia adalah angkasanya atau langitnya semesta raya ini dan bukan hanya langitnya Bumi.Jadi petunjuk Allah pada surat Al-Mulk (67) ayat 5 tersebut diatas memberikan penjelasan kepada manusia bahwa semua bintang-bintang itu merupakan hiasan yang sangat indah yang ada di angkasa atau langitnya dunia atau langitnya semesta raya. Coba perhatikan ketika malam hari betapa jumlah bintang yang milyaran itu tak terhitung banyaknya, sangat indah menghiasi angkasa (langit) di semesta raya jika dipandang dari Bumi maupun dari planet lain. Semua bintang itu tidak hanya diatas Bumi saja tetapi tersebar di seluruh jagad raya, maka benarlah kalau demikian bahwa yang dimaksud dengan dunia adalah seluruh jagad raya ini, karenanya kalau nanti dunia akan dihancurkan pada Hari Sa’ah adalah seluruhnya bukan hanya Bumi.Kemudian dalam Ayat tersebut diatas dijelaskan bahwa bintang-bintang itu merupakan ancaman bagi setan-setan, tentunya nanti di Akhirat dan bukannya sebagai pelempar setan. Kapan Allah pernah melempar setan dengan bintang yang sangat besar itu? Padahal keadaan bintang itu sama dengan Surya (Matahari) kita, maka setan mana yang dilempar dengan benda sebesar itu. Untuk memahami pengertian tentang setan maka perhatikanlah petunjuk Allah berikut ini:
Surat Al-Baqoroh (2) ayat 14Artinya :“Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: “Kami telah beriman.” Dan bila mereka berlalu kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: “Sesungguhnya kami bersama dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok”.
Surat Al-An’am (6) ayat 112Artinya :Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka mewahyukan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang mewah fatamorgana. Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka biarkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.Dari dua ayat diatas dapat dipahami bahwa setan itu adalah terdiri dari setan jin dan setan manusia, maka dia adalah sifat yang dimiliki oleh jin dan manusia yang senantiasa melanggar atau menolak hukum-hukum Allah, karena itu setan-setan itu diancam dengan Neraka (API) tetapi itu baru ancaman, dan pelaksanaannya adalah nanti di Akhirat. Tentunya yang berlaku bagi manusia bukanlah setan jin tetapi setan manusia, karena itu banyak Ayat yang menyatakan bahwa setan itu adalah musuh nyata bagimu, artinya setan itu nyata dan kongkrit berupa setan manusia yang senantiasa menentang hukum Allah dan mengajak manusia lain untuk kafir atau menolak.Maka yang dimaksud dengan dunia bukanlah hanya Bumi ini tetapi seluruh semesta atau jagad raya. Kalau ada orang mengatakan bahwa hidup di dunia ini, berarti hidup di jagad raya ini dan bukan hanya di Bumi saja. Kalau dunia akan dihancurkan, maka yang dihancurkan bukan hanya Bumi ini saja tetapi seluruh semesta. Sedangkan Bumi ini hanyalah salah satu planet dari anggota Tata Surya kita, sedangkan Tata Surya kita ini hanyalah merupakan gugus Bima Sakti berarti hanya bagian kecil dari Bima Sakti itu.Coba kita perhatikan ada berapa Galaksi di angkasa itu yang di dalamnya ada milyaran bintang-bintang, untuk apa semua itu diciptakan Allah kalau dibiarkan kosong tanpa penghuni, Mubazirkan ? padahal semua itu diciptakan Allah bukan untuk main-main ?
Ad.2. SAMA’ / SAMAWAT
Memang benar bahwa berdasarkan arti bahasa bahwa Samawat adalah bentuk jamak dari Sama’ yang pada umumnya diartikan “langit” atau “angkasa”. Namun sejalan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, maka sama’ belum tentu selalu berarti langit. Sedangkan yang dimaksud langit adalah awang-awang kosong begitu luasnya. Tiap-tiap planet memiliki langit, sedangkan planet-planet itu tak terhitung jumlahnya di semesta raya ini. Di dalam wilayah Tata Surya kita saja ada 10 planet dan baru 9 yang diketemukan dan masing-masingnya memiliki langit.Sebagai ilustrasi kami berikan keterangan lain yang hampir mempunyai nilai pandang yang sama. Kalau orang membuat balai untuk tempat tidur yang terbuat dari kayu biasa (bukan Spring Bed) maka ketika tempat tidur itu dipasang, dibawahnya ada suatu ruangan yang biasa disebut “kolong” atau orang Jawa bilang “longan”. Ketika orang sedang membuat balai tempat tidur tadi, maka dia sama sekali tidak merencanakan untuk membuat kolong atau longan tadi. Tetapi setelah tempat tidur itu dipasang maka mau tidak mau longan atau kolong itu pasti jadi dengan sendirinya. Dan kalau tempat tidur itu dibongkar maka longan tadi pun akan hilang dengan sendirinya.Ilustrasi ini seperti halnya langit tadi. Ketika dulunya semesta raya ini belum ada yang ada hanyalah kekosongan, dan tidak ada yang namanya langit. Tetapi setelah Allah menciptakan seluruh bintang dan planet-planet itu maka muncullah yang namanya langit tadi. Akan tetapi kalau nantinya Allah menggulung semua benda-benda angkasa itu maka yang disebut langit itu akan lenyap dengan sendirinya. Maka Allah tidak pernah menciptakan langit, karena langit itu ada dengan sendirinya. Demikian juga orang yang membuat tempat tidur tadi tidak pernah membuat longan tetapi jadi dengan sendirinya ketika tempat tidur itu dipasang. Itulah gambarannya langit menurut logika dan juga menurut Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Berdasarkan keterangan para ahli astronomi/ahli ruang angkasa bahwa langit Bumi ini saja ada tiga lapis:• Lapisan s.d. 11 mil di atas Bumi disebut TROPOSFIR/ATMOSFIR.• Lapisan 11 s.d. 300 mil di atas Bumi disebut STRATOSFIR• Lapisan di atas 300 mil disebut : IONOSFIR.
Kesemuanya itu disebut dengan “LANGIT” yang menurut Al Qur’an disebut : SAMA’. Sekiranya orang mau memperhatikan Ayat-ayat Al Qur’an maka masing-masing istilah Sama’ ternyata mempunyai arti yang berbeda satu sama lain. Tetapi dalam memahami pengertian ini hendaknya dengan kejernihan hati, sehingga pikiran menjadi tenang.
Surat Al-An’am (6) ayat 99Artinya :DIA-lah yang menurunkan air (hujan) dari sama’ (atmosfir) lalu Kami keluarkan dengannya tetumbuhan….
Surat Al-Baqoroh (2) ayat 29Artinya :DIA-lah yang menciptakan untukmu apa-apa di Bumi semuanya, kemudian menyelesaikan atas sama’ (Tata Surya) lalu DIA sempurnakan tujuh Samawat (planet-planet) dan DIA mengetahui tiap sesuatu.
Surat An-Nahl (16) ayat 79Artinya :Tidaklah mereka memperhatikan pada yang melayang diedarkan pada kekosongan angkasa (yaitu Tata Surya), tiada yang menahan kecuali DIA (ALLAH). Bahwa pada yang demikian merupakan Ayat bagi kaum yang beriman.
Surat Al-Furqon (25) ayat 25Artinya :Dan pada hari terpecah sama’ (Tata Surya) dengan bencana besar dan diturunkan Malaikat dengan turunnya.
Surat Fushilat (41) ayat 11Artinya :Kemudian menyelesaikan atas sama’ (Tata Surya) dan dia berupa gumpalan api (waktu itu) lalu DIA katakan padanya (sama’) dan pada Bumi, datanglah (berfungsilah) secara patuh atau terpaksa. Keduanya berkata: “kami datang secara patuh (berfungsi menurut orbitnya masing-masing).
Kalau diperhatikan, maka sama’ mempunyai berbagai arti:• Sama’ bisa berarti atmosfir• Sama’ bisa berarti Tata Surya• Sama’ bisa berarti semesta raya ini• Sama’ bisa berarti angkasa / langit.Kalau kita perhatikan dengan seksama maka: Surat Al-An’am (6) ayat 99, menyatakan bahwa hujan diturunkan dari sama’, maka dia pasti turun dari atmosfir. Karena tidak mungkin hujan itu turun dari stratosfir apalagi dari ionosfir.Surat Al-Baqoroh (2) ayat 29 dinyatakan bahwa Bumi ini banyak dengan istilah “Ardhu jami’an” (Bumi semuanya), sebab kalau Bumi hanya satu tidak mungkin dikatakan semuanya. Kemudian dinyatakan diselesaikan atas sama’ berarti Bumi yang jumlahnya banyak itu menjadi satu susunan sama’ yang mestilah satu Tata Surya, dengan keterangan ada tujuh Samawat (planet-planet) di atas Bumi ini. Maka sama’ pada ayat ini berarti adalah Tata Surya.Surat An-Nahl (16) ayat 79 yang menyatakan benda yang melayang pada kekosongan angkasa berarti adalah seluruh benda-benda angkasa atau Tata Surya itu memang melayang yang diedarkan pada kekosongan angkasa berarti di semesta raya itu, maka sama’ disini adalah semesta raya.Surat Al-Furqon (25) ayat 25 menyatakan : “Pada hari terpecah sama’ dengan bencana besar, ….. maka sama’ pada Ayat tersebut tidak mungkin diartikan “langit” yang terpecah, tapi yang terpecah adalah Tata Surya itu. Yaitu pada saat terjadinya bencana besar (kehancuran total) maka seluruh Tata Surya itu akan terpecah susunannya, tidak beraturan karena adanya benturan dan goncangan yang sangat dahsyat waktu itu. Maka seluruh Tata Surya akan tidak berfungsi sebagaimana mestinya akibat adanya benturan dan goncangan tadi, semuanya menjadi kacau balau, terpecah dan tidak teratur.Surat Fushilat (41) ayat 11 Allah menyelesaikan Sama’ yang berupa gumpalan api (dukhonun) waktu itu. Hal ini lebih jelas lagi bahwa langit tidak mungkin berupa gumpalan api, karena yang namanya gumpalan api pastilah benda kongkret. Maka dia adalah Tata Surya yang memang wajar pada putaran pertama berupa gumpalan api (2000 tahun pertama) dan kemudian mendingin setelah 4 hari atau 4000 tahun kemudian, setelah itu berfungsi sebagaimana mestinya, maka Tata Surya termasuk Bumi ini berproses selama 6 hari (fii sittati ayyam) (lihat petunjuk Allah pada surat Hud (11) ayat 7, dan surat As-Sajdah (32) ayat 4-5).Lalu kenapa Samawat diartikan planet-planet? Padahal Samawat adalah bentuk jamak dari sama’. Sudah dijelaskan didepan bahwa memang sama’ tidak selalu berarti langit, tetapi ternyata mempunyai beberapa arti. Tetapi Samawat memang seharusnya berarti planet-planet. Untuk lebih jelasnya marilah kita lihat Ayat berikut ini :
Surat At-Tholaaq (65) ayat 12Artinya :Allah yang menciptakan tujuh Samawat, dan dari Bumi ini permisalannya (persamaannya). Akan naik turun (simpang siur) urusan antara keduanya (Samawat dan Ardh) agar kamu ketahui bahwa Allah menentukan tiap sesuatu dan Allah sungguh menguasai ilmu tiap sesuatu.
Surat Al-Mu’minun (23) ayat 17Artinya :Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan di atas kamu tujuh buah jalan dan Kami tidaklah lengah terhadap ciptaan (Kami).
Ayat tersebut sebenarnya cukup jelas bahwa Allah menciptakan Samawat, berarti yang diciptakan Allah adalah benda kongkrit. Sebagaimana tersebut di atas bahwa yang namanya langit itu tidak pernah diciptakan, tetapi jadi hanya sebagai akibat adanya benda-benda angkasa itu.Kemudian pada ayat tersebut selanjutnya menjelaskan bahwa Samawat itu semisal atau sama dengan Bumi ini. Maka kini jelas bahwa yang semisal dengan Bumi pastilah bukan langit tetapi adalah planet-planet itu. Oleh karena itu maka pengertian Samawat adalah memang planet-planet dan bukan langit-langit (periksa kembali Surat/Ayat : 65/12).Selanjutnya diterangkan bahwa akan naik turun atau simpang siur antara Samawat dan Bumi, maksudnya adalah bahwa di masa mendatang setelah perkembangan Teknologi sudah mencapai puncaknya maka masyarakat yang ada di Samawat (planet-planet itu) akan berurusan dengan masyarakat yang ada di Bumi ini tentang berbagai hal, mungkin hubungan dagang, mungkin hubungan antar agama, mungkin juga perang.Selama ini hampir sebagian besar orang-orang Islam beranggapan bahwa Samawat memang artinya langit, sehingga Allah menciptakan langit itu berlapis tujuh. Namun kenyataannya bahwa langit lapis tujuh itu sampai saat ini tidak pernah diketemukan, dimanakah dia?Maka keterangan yang seperti itu menjadikan para ilmuwan Barat tidak akan bisa mempercayai, karena memang langit yang lapis tujuh itu tidak ada. Kalaupun dicari pasti tidak akan ketemu. Dikatakan berulang kali bahwa Al Qur’an itu diturunkan oleh Allah itu memang sengaja untuk memberikan petunjuk kepada manusia tentang berbagai persoalan, baik menyangkut masalah ibadah maupun tentang ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Kalau ternyata ayat Al Qur’an tidak bisa dipahami menurut akal maupun ilmu pengetahuan dan misalnya langit itu belum diketemukan atau mungkin dianggap dirahasiakan Allah, untuk apa Al Qur’an itu diturunkan? Padahal sesungguhnya langit itu memang benar-benar awang-awang kosong dan Allah tidak pernah menciptakan langit tetapi yang diciptakan adalah benda kongkrit yang kemudian muncul akibat lain yang melengkapi ciptaan Allah itu, misalnya langit tadi. Karena itu yang dimaksud dengan jalan pada Surat/Ayat : 23/17 adalah “garis orbit” yang dilalui oleh Samawat atau planet-planet itu.
Untuk melengkapi keterangan tersebut selanjutnya perhatikan petunjuk Allah berikut :
Surat Nuh (71) ayat 15-16Artinya :Tidakkah engkau perhatikan, betapa Allah menciptakan tujuh Samawat bertingkat-tingkat. Dan DIA jadikan Bulan-Bulan padanya ada cahaya, dan DIA jadikan Surya itu sebagai pelita.
Surat An-Naba’ (78) ayat 12-13Artinya :Dan Kami bangun di atasmu tujuh (planet) yang kokoh. Dan kami jadikan pelita (Surya) sebagai pusat jatuh.
Kalau kita perhatikan pada Surat Nuh (71) ayat 15 dinyatakan bahwa Allah telah menciptakan tujuh Samawat itu bertingkat-tingkat. Memang keadaan planet-planet itu bertingkat-tingkat menurut garis orbitnya masing-masing. Kemudian pada ayat 16 dinyatakan DIA jadikan BULAN-BULAN padanya (fiihinna) berarti Bulannya banyak, padahal Bulan yang ada di Bumi ini hanyalah satu. Maka Bulan yang lain adalah Bulan dari masing-masing planet itu, karena tidak mungkin langit memiliki Bulan atau dikitari Bulan, karena itu yang dikitari Bulan pastilah planet-planet itu.Selanjutnya perhatikan pada Surat An-Naba’ (78) ayat 12 yang menyatakan bahwa Allah membangun di atas Bumi ini tujuh yang kokoh (kuat), maka dia adalah benda kongkrit, dan tidak mungkin Allah membangun langit dan juga tidak mungkin langit keadaannya kokoh (kuat) seperti Bumi atau planet-planet itu. Kemudian Ayat 13 dinyatakan bahwa pelita (Surya) itu sebagai pusat jatuh, artinya bahwa planet-planet itu beredar mengelilingi Surya atau pelita itu, karena itu tidak mungkin langit beredar mengelilingi bintang atau dalam Tata Surya kita ini adalah Surya maka dia adalah planet bukan langit.Sebenarnya sudah banyak hal yang ditunjukkan Allah kepada kita khususnya umat Islam dalam Kitab Suci Al Qur’an, namun karena kita kurang membuka hati dan menenangkan pikiran maka akibatnya kalau ada informasi yang tidak sama dengan pikirannya sendiri lantas dianggap salah. Sayangnya dalam menyalahkan itupun orang tidak mau peduli, tidak mau melihat dulu apakah benar hal itu salah. Bagaimana orang bisa menyalahkan kalau belum mengetahui keadaan yang sebenarnya? Padahal sesuatu yang tidak sama dengan yang sudah ada tidak selamanya mutlak salah. Maka dari itu marilah kita membuka hati dan menenangkan pikiran agar kita memperoleh pengertian yang sewajarnya dan tidak akan menyesal di kemudian hari.Sebenarnya banyak istilah “Samawat” yang memang berarti “planet-planet” bukanlah “langit-langit” sebab kalau Samawat diartikan langit akan sulit untuk dipahami (perhatikan ayat-ayat petunjuk Allah dalam Surat Ali-Imron (3) ayat 83, An-Nahl (16) ayat 49, Az-Zumar (39) ayat 68 dan masih banyak yang lainnya).
Surat Ali-Imron (3) ayat 83Artinya :Apakah selain Agama Allah yang mereka cari ? Padalah bagiNya telah Islam orang-orang di Samawat dan Bumi dengan patuh dan terpaksa. Dan kepada-Nya mereka dikembalikan.
Surat An-Nahl (16) ayat 49Artinya :Dan bagi Allah sujud apa-apa yang ada di Samawat dan apa-apa yang ada di Bumi dari Dabbah dan Malaikat dan mereka tidak menyombong.
Surat Az-Zumar (39) ayat 68Artinya :Dan ditiupkan pada SUUR, maka matilah orang-orang di Samawat dan orang-orang di Bumi kecuali yang dikehendaki Allah, kemudian ditiupkan padanya yang lain, dan ketika itu mereka berdiri menantikan.
Pada surat Ali-Imron (3) ayat 83 Allah telah menyatakan bahwa telah Islam orang-orang yang di Samawat dan orang-orang yang di Bumi dengan patuh dan terpaksa. Kalau Samawat diartikan dengan langit, maka bagaimana orang bisa hidup di langit, dimana kakinya harus berpijak untuk berjalan, maka Samawat mestilah planet-planet itu. Jika orang suka memperhatikan Ayat-ayat Al Qur’an secara cermat dan hati-hati, maka akan banyak ditemui Ayat yang menerangkan “Ardhu” yang didahului “Samawat”.Oleh karena itu pastilah ada hubungan arti antara Samawat dan Bumi, maka tepatlah kalau Samawat itu adalah planet-planet yang semisal atau sama dengan Bumi sebagaimana dimaksudkan pada Surat At-Tholaaq (65) ayat 12Dari keterangan beberapa ayat tersebut, maka diperoleh pengertian bahwa sesungguhnya memang benar bahwa Samawat itu adalah planet-planet dan bukan langit. Di planet-planet selain Bumi yang disebutkan Samawat tadi ternyata telah berkembang masyarakat manusia yang kondisinya sama dengan yang ada di Bumi sebagaimana yang diterangkan menurut Surat Ali-Imron (3) Ayat 83.Jadi sudah cukup jelas Ayat-ayat tersebut, oleh karena itu apakah kita masih akan berdalih dan mendasarkan laporan dari ahli ruang angkasa dari Amerika?Semua itu berpulang kepada hati nurani kita masing-masing, maka otak memang tugasnya suka berdalih, suka membantah, suka menyanggah, dan bersikap arogan. Tetapi hati nurani itu sebenarnya jernih dan lugu, mau menerima kebenaran. Karena itu bukalah hati nurani agar mau menerima kebenaran tanpa disanggah oleh pikirannya sendiri. Semua itu berpulang kepada hati nurani kita masing-masing.
Ad.3. DABBAH
Kalau kita memperhatikan pada terjemahan Al Qur’an bahwa “dabbah” diartikan “binatang melata”. Memang sepertinya banyak ayat-ayat Al Qur’an yang sulit diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dengan tepat benar. Terbukti banyak ayat-ayat yang dari masing-masing penterjemah memberikan arti yang berbeda satu sama lainnya. Hal demikian menandakan bahwa bahasa Al Qur’an memang tidak sama persis dengan bahasa Arab biasa. Al Qur’an merupakan wahyu sudah pasti punya gaya bahasa yang sangat khas dan punya nilai estetika yang tinggi pula.Seperti kita ketahui bahwa Al Qur’an merupakan petunjuk dan diberikan keterangan dari semua petunjuk itu. Padahal keterangan tentang petunjuk itu ada dalam Al Qur’an. Oleh karena itu kalau memang ada istilah atau kata-kata yang sulit dipahami menurut kaidah-kaidah bahasa Arab, maka sebaiknya dicari keterangannya yaitu Ayat lain yang berhubungan dengan istilah yang sama yang saling menerangkan, maka disana akan ketemu persoalan yang dicari atau yang ditanyakan.Kalau diperhatikan dengan teliti bahwa sesungguhnya dabbah itu bukan hanya binatang melata, tetapi termasuk di dalamnya binatang yang berkaki bahkan termasuk juga manusia. Untuk mendapatkan pengertian dabbah yang sebenarnya, perlu dihubungkan beberapa ayat dalam Al Qur’an yang mengandung dabbah, maka dia akan saling menerangkan tentang pengertian dabbah itu sendiri secara jelas. Kalau pemahaman tentang sesuatu hanya dengan satu ayat terpisah, maka pengertiannya tidak bisa utuh, karena jarang Al Qur’an menerangkan sesuatu hanya dengan satu ayat yang berdiri sendiri, tetapi harus dihubungkan dengan ayat lain yang berhubungan.Memang ada juga ayat yang sudah jelas tanpa penjelasan misalnya ayat-ayat muhkamat, namun biasanya hal-hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan atau ayat mutasabihat harus merangkaikan beberapa ayat yang saling menerangkan. Sebagai bahan kajian tentang dabbah maka perhatikan petunjuk Allah berikut:Surat As-Syuuro (42) ayat 29 oleh Departemen Agama Pelita III/81-82:Artinya :Dan diantara Ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan)Nya ialah menciptakan langit dan Bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang DIA sebarkan pada keduanya. Dan DIA maha kuasa mengumpulkan apabila dikehendakiNYA.Dalam Ayat tersebut yang diterjemahkan “makhluk-makhluk yang melata” adalah Ayat aslinya berbunyi “dabbah”. Sementara yang lainnya diartikan “binatang melata”.
Perhatikan Terjemahan pada Ayat yang sama yaitu (Proff. H. Mahmud Yunus, penerbit PT. Al Ma‘Arif Bandung):
Diantara ayat-ayat (tanda-tanda) Allah, ialah kejadian langit dan Bumi dan apa-apa yang bertebaran pada keduanya diantara binatang-binatang (apa-apa yang melata di muka Bumi). DIA maha kuasa menghimpunkan mereka bila dikehendaki-Nya.
Jadi istilah dabbah diartikan binatang melata. Tapi perlu diketahui bahwa kalau binatang melata bisa hidup di Samawat itu, maka manusiapun seharusnya juga bisa hidup.
Berdasarkan pengkajian sebaiknya Ayat tersebut berarti:Dan dari Ayat-ayatNya ialah penciptaan Samawat (planet-planet) dan Bumi, serta yang DIA kembang biakkan pada keduanya (Samawat dan Bumi) dari dabbah (makhluk berjiwa) dan DIA atas pengumpulan ketika DIA kehendaki adalah menentukan.
Kalau orang mau memperhatikan dengan teliti, maka sesungguhnya dabbah itu bukan hanya binatang melata saja, tetapi termasuk binatang lain yang tidak melata yaitu yang berkaki termasuk di dalamnya adalah manusia.Oleh karena itu yang ditebarkan atau dikembangkanbiakkan di Samawat (planet-planet) dan di Bumi ini terdiri makhluk yang berjiwa termasuk di dalamnya manusia itu sendiri. Dengan demikian maka jelas bahwa di planet-planet itu pun telah berkembang masyarakat manusia seperti halnya yang ada di Bumi ini. Berikut ini Ayat yang menjelaskan tentang pengertian “dabbah”.
Surat An-Nuur (24) ayat 45Artinya :Allah menciptakan setiap dabbah dari Alma’i. Diantara mereka (dabbah) itu ada yang berjalan atas perutnya, dan diantara mereka ada yang berjalan atas dua kaki, dan diantara mereka ada yang berjalan atas empat kaki. Allah menciptakan yang DIA kehendaki dan sesungguhnya Allah menentukan atas tiap sesuatu.
Surat Al-Anfal (8) ayat 22 :Artinya :Bahwa sejahat-jahat dabbah pada Allah adalah orang-orang pekak dan tuli dan mereka tidak berpikir.
Surat Al-Anfal (8) ayat 55Artinya :Bahwa sejahat-jahat dabbah pada Allah adalah orang-orang kafir dan mereka tidak beriman.
Kalau kita perhatikan surat An-Nuur (24) ayat 45, cukup jelas dan tegas bahwa diantara dabbah itu ada yang berjalan atas perutnya (ular, buaya, cecak, kadal dan lain-lain), dan diantara dabbah itu juga ada yang berjalan atas dua kaki (ayam, bebek, MANUSIA dan lain-lain) dan ada pula yang berjalan dengan empat kaki (kerbau, sapi, kambing, unta dan lain-lain). Jadi jelaslah bahwa yang dimaksud dengan dabbah bukanlah hanya binatang melata, tetapi termasuk manusia dan binatang berkaki lainnya.Pada Surat Al-Anfal (8) ayat 22 dan 55, menyatakan bahwa sejahat-jahat dabbah menurut pandangan Allah adalah orang-orang pekak, kafir, tidak berpikir dan tidak beriman. Jelas yang dimaksud disini adalah manusia, bukan binatang melata, karena memang semua binatang melata tidak bisa berpikir apalagi beriman. Inilah yang dimaksud dengan pemahaman tentang suatu istilah dalam ayat Al Qur’an. Kalau dalam memahami istilah dalam ayat kurang tepat apalagi kalau salah, maka arti dan kedengarannya pun janggal, tidak ratio, tidak bisa dimengerti oleh semua orang, akibatnya sasaran yang dimaksudkan pun tidak tepat.Jelaslah kiranya bahwa yang dimaksud dabbah adalah makhluk berjiwa (makhluk bernyawa) termasuk MANUSIA. Dengan begitu didapatkan kunci dan petunjuk yang diperoleh dari pengertian beberapa ayat yang saling menjelaskan bahwa di planet lain selain Bumi ini juga bermasyarakat manusia dan juga berkembang biak berbagai binatang termasuk juga binatang melata tadi.Jika sekiranya yang dimaksud “dabbah” itu adalah binatang melata, dan bisa hidup di planet (Samawat) itu, maka mestinya makhluk lain termasuk manusia juga bisa hidup disana, karena mereka sama-sama bernapas dengan paru-paru, yang berarti disana ada oksigen untuk bernapas binatang melata itu.Akan tetapi kalau istilah “dabbah” itu diartikan binatang melata, maka berarti bertentangan dengan maksud petunjuk Allah pada surat Al-Anfal (8) ayat 22 dan 55 serta surat An-Nuur (24) ayat 25. Maka dari itu dabbah bukanlah hanya binatang melata tapi termasuk juga manusia. Kemudian timbul pertanyaan, apakah manusianya juga sama dengan manusia yang ada di Bumi ini? Jawabnya adalah: sama, dan memang benar sama.Coba perhatikan semua manusia yang ada di muka Bumi ini apakah yang ada di Amerika, Arab Saudi, Jepang, Inggris di Indonesia semuanya mempunyai naluri yang sama. Hanya saja berbeda bahasa, warna kulit, adat istiadat dan yang lainnya karena sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang memang juga berbeda, misalnya faktor iklim, lingkungan dan sebagainya tetapi pada dasarnya mereka mempunyai naluri yang sama dengan kita yang di Indonesia.Selama ini orang-orang Barat membuat imajinasi bahwa seolah-olah manusia dari planet lain itu seram, menakutkan dan mengerikan, padahal semua itu hanyalah dugaan tanpa menggunakan dalil dan petunjuk.Jika orang sudi memperhatikan ayat-ayat Al Qur’an yang berkaitan dengan sejarah manusia, maka akan diketahuilah bahwa manusia di planet lain itu sama dengan kita ini. Mereka terdiri dari berbagai bangsa, bahasa dan warna kulit, ada yang Islam ada yang kafir, ada yang baik ada pula yang jahat, ada yang pintar ada pula yang bodoh, karena mereka semua adalah berasal dari diri yang satu yang merupakan satu garis keturunan dengan semua manusia yang ada di wilayah Tata Surya kita ini. Sementara orang boleh saja tidak percaya, tetapi Al Qur’an datang dari Allah pasti benar 100 persen. Jika orang masih juga ngotot bahwa dalam penganalisaan ini tidak benar, maka silahkan diadakan koreksi agar dengan begitu persoalannya menjadi jelas.Memang selama ini orang beranggapan bahwa kehidupan manusia itu hanyalah di Bumi ini saja, padahal sebenarnya Bumi ini hanyalah sebuah planet kecil jika dibandingkan dengan Yupiter yang besarnya 318 kali besar Bumi ini, untuk apa semua itu diciptakan Allah kalau dibiarkan kosong tanpa penghuni? Kalau diperhatikan dengan cermat, Al Qur’an menyatakan bahwa Bumi itu banyak dan Bumi ini juga disebut planet. Perhatikan petunjuk Allah berikut ini:
Surat Az-Zumaar (39) ayat 67 :Artinya :Dan mereka tidak menentukan (tentang Hukum) Allah dengan ketentuan yang haq (logis), sedangkan Bumi-Bumi semuanya adalah pemadatannya pada hari kiamat. Dan Samawat (planet-planet) itu berputar dengan tata hukumNya. Maha suci DIA dan Maha Tinggi tentang apa yang mereka sekutukan.
Dari keterangan ayat tersebut sangatlah jelas bahwa Bumi ini banyak (Ardhu Jami’an) berarti dia lebih dari satu sehingga benarlah bahwa keadaan planet-planet itu sama dengan Bumi ini (lihat Surat At-Tholaaq (65) ayat 12 dan Al-Baqoroh (2) ayat 29). Sebagai pembanding perhatikan ayat berikut ini :
Surat Al-Hadiid (57) ayat 21 :Artinya :Berlombalah kepada ampunan Tuhanmu, dan sorga seluas BUMI ANGKASA dan BUMI ini disediakan untuk orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya. Itulah karunia yang diberikan kepada siapa yang dikehendakiNya, dan Allah memiliki karunia yang besar.
Ayat tersebut menerangkan adanya Bumi angkasa, maka dia adalah planet-planet itu yang keadaannya disamakan dengan keadaan Bumi ini. Itulah penjelasan Al Qur’an yang membutuhkan pemikiran secara cermat dan hati-hati untuk mendapatkan pengertian yang sewajarnya serta sejalan dengan keadaan yang berlaku di alam sekitar kita.Dengan begitu hendaklah orang lebih giat mengadakan pengkajian yang sebenarnya, bukan membaca secara tradisional tanpa mengetahui arti yang dibaca sehingga orang hanya dibius dan dipesona dengan iming-iming PAHALA tanpa mengetahui apa sebenarnya pahala yang dimaksud itu.Coba perhatikan dengan kepala dingin dan hati yang jernih, pada beberapa ayat Al Qur’an yang menerangkan tentang Surga. Dinyatakan bahwa surga itu luasnya sama dengan luasnya Bumi angkasa dan Bumi ini, sedangkan semua surga itu diciptakan Allah pastilah untuk ditempati atau disediakan bagi orang-orang Muttaqin (perhatikan Surat Al-Hadid (57) ayat 21 di atas tadi). Selanjutnya perhatikanlah Ayat berikut ini dengan teliti:
Surat Ali-Imron (3) ayat 133:Artinya :Bersegeralah kepada ampunan Tuhanmu dan Sorga seluas Samawat (planet-planet) dan Bumi ini, disediakan untuk orang-orang Muttaqin.
Allah menyatakan bahwa Surga itu luasnya sama dengan Samawat dan Bumi ini. Jika sekiranya masyarakat manusia itu hanya ada di Bumi ini saja, lantas siapa yang akan menempati surga yang luas sama dengan Samawat tadi, untuk apa Allah menciptakan semuanya itu?Perlu diketahui bahwa di semesta raya ini jumlah Samawat itu milyaran dan tidak bisa dihitung. Setiap bintang itu adalah satu SOLAR SISTEM yang masing-masing bintang itu dikitari oleh planet-planet seperti halnya Surya kita yang juga dikitari oleh planet-planet, dengan istilah Samawat. Padahal semuanya itu nantinya merupakan jumlah dan ukuran sorga di Akhirat, sedangkan kita ini berada pada bagian dari Solar System tadi yaitu Bumi, sedangkan Tata Surya kita ini hanyalah bagian kecil dari Bima Sakti dengan istilah gugus Bima sakti.Kalau kita memperhatikan susunan Tata Surya kita yang planetnya sebenarnya ada 10 planet, tapi baru 9 yang diketahui oleh manusia Bumi. Itu semua pertanda bahwa sebenarnya kita ini belum apa-apa jika dipandang dari segi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.Ada dua planet yang lebih besar dari Bumi yang kita diami ini yaitu yang ada di atas Mars, orang menamakan Yupiter dan Saturnus. Menurut penelitian para ahli atronomi bahwa Yupiter itu besarnya sama dengan 318 kali besar Bumi dan Saturnus 95 kali besar Bumi kita ini. Dinyatakan juga bahwa Yupiter memiliki Bulan jumlahnya 12, dan Saturnus ada 9 buah. Dengan begitu sudah bisa dibayangkan bahwa keberadaan kedua planet itu sama dengan Bumi ini hanya dia lebih besar. Maka wajarlah kalau Bulan yang bertindak sebagai satelitnya jumlahnya banyak, sebab kalau Bulannya hanya satu mungkin tidak akan mencukupi wilayah yang sangat luas itu. Lalu untuk apa semua itu diciptakan Allah kalau sekiranya disana tidak ada penghuninya dan dibiarkan kosong? Rasanya sangat janggal dan tidak logis.Lagi pula bahwa surga di Akhirat nanti merupakan penyempurnaan dan jumlahnya sama dengan semua planet yang ada di dunia atau di semesta raya ini. Maka benarlah pernyataan Al Qur’an kalau di setiap planet itu berpenduduk manusia seperti halnya di planet Bumi ini. Demikian itu adalah petunjuk Allah yang ada dalam Kitab Suci Al Qur’an dan memang sejalan dengan Ilmu Pengetahuan serta cocok dengan keadaan yang berlaku dan pemikiran secara wajar.Apakah dengan penjelasan yang logis seperti itu orang masih akan berusaha menolak dan menyanggah, maka semua itu kembali kepada hati kita masing-masing. Kalau orang meyakini bahwa Al Qur’an itu merupakan petunjuk hidup bagi manusia baik tentang hukum maupun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, seharusnya kalau kita mendapatkan informasi tentang Al Quran mengenai sesuatu yang dianggap tidak sama dengan pemahaman yang selama ini kita peroleh, justru merupakan bahan pemikiran baru agar kita meneliti lebih jauh lagi agar memperoleh pengertian yang sebenarnya, dengan begitu kita akan senantiasa maju dan berkembang.Kenapa planet-planet itu disebut “Samawat” karena memang dia posisinya selalu kelihatan diatas dipandang dari manapun. Dan planet-planet yang menjadi “langit”nya Bumi Al Qur’an menyatakan ada 7 (tujuh). Planet yang berada di atas orbit Bumi mestinya ada 7 (tujuh) yaitu : Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Sampai di Pluto baru ada 6 planet di atas Bumi maka mestinya masih ada satu lagi tetapi sarjana Bumi belum menemukan. (lihat Surat At-Tholaaq (65) Ayat 12). Untuk memperjelas dan memantapkan pengertian, maka perhatikan ayat berikut:
Surat Al-Mu’minun (23) ayat 17:Artinya :Dan sungguh telah Kami Ciptakan diatas kamu (diatas Bumi) tujuh (7) jalan, dan tidaklah kami lengah tentang ciptaan-Ku itu.
Ayat ini memperkuat keterangan Surat At-Tholaaq (65) Ayat 12 yang menyatakan bahwa diatas Bumi ini Allah menciptakan tujuh jalan, artinya jalan di ruang angkasa yang terletak di atas Bumi pastilah di wilayah Tata Surya kita juga, karena yang diberi petunjuk itu adalah manusia Bumi.Maka jalan yang dimaksud adalah “GARIS ORBIT” yaitu jalan yang dilalui oleh Samawat yang jumlahnya juga ada tujuh. Semakin jelas bukan, bahwa memang benar Samawat itu adalah planet-planet yang jumlahnya di atas Bumi ada tujuh. Maka oleh sebab itu pastilah diatas Pluto masih ada satu dan kita sudah diberi tahu tinggal mencari dan meneliti. (Tim astronomi dari Amerika mengumumkan baru saja memastikan menemukan planet ke-10 yang sementara diberi nama planet Xena. Planet itu di atas Pluto dan lebih besar dari Yupiter. Planet yang baru diketahui yang masuk dalam sistem tata surya matahari itu jarak dari Pluto yaitu 3 kali jarak matahari ke Pluto).Berdasarkan penelitian dan analisa bahwa planet yang ke 7 di atas Bumi adalah yang menurut Al Qur’an dinamakan dengan “SIDRATUL MUNTAHA”. Itulah kiranya planet sangat besar yang berada di urutan ketujuh di atas Bumi. Maka kini lengkaplah bahwa planet yang menjadi langitnya Bumi ada tujuh. Sedangkan Venus dan Mercury bukanlah merupakan langitnya Bumi karena dia berada di bawah orbit Bumi.
Perhatikan Surat Thohaa (20) ayat 6) berikut ini :Artinya :Kepunyaan-Nya apa-apa yang ada di Samawat dan apa-apa yang ada di Bumi dan apa yang diantara keduanya dan apa-apa yang ada di bawah Bumi (dibawah orbit Bumi)
Berikut ini beberapa ayat Al Qur’an sebagai bahan penganalisaan bahwa di setiap planet berpenduduk manusia seperti halnya di Bumi ini:Surat Al-Isro’ (17) ayat 55 :Artinya :Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang diSamawat dan di Bumi, dan sungguh Kami kurniakan setengah Nabi atas setengahnya, maka Kami datangkan zabur kepada Daud.
Surat Al-A’roof (7) ayat 185 :Artinya :Tidakkah mereka perhatikan kerajaan di Samawat dan di Bumi serta tiap sesuatu ciptaan Allah? Mungkin telah dekat ajal (waktu) atas mereka, maka dengan Hadis mana lagi sesudahnya (AlQur’an) mereka akan beriman?Dari Ayat tersebut dapat dipahami bahwa baik di Samawat maupun di Bumi juga diutus Nabi-Nabi yang menyampaikan wahyu Allah untuk masyarakat manusia. Karena Nabi itu diutus oleh Allah yang SATU, maka sudah pasti ajaran yang disampaikan sama, hanya mungkin saja berbeda dalam bahasanya sesuai dengan masing-masing kaumnya. Kemudian dijelaskan bahwa baik di Samawat maupun di Bumi ada kerajaan, maka pastilah rajanya adalah manusia, karena tidak mungkin binatang melata itu ada rajanya dan diutus para Nabi. Semakin jelas bukan? Selanjutnya perhatikan Ayat-ayat berikut ini dengan cermat:
Surat As-Syuura (42) ayat 12 :Artinya :KepunyaanNya perbendaharaan Samawat dan Bumi, DIA lapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki dan menyempitkannya. Bahwa DIA mengetahui atas tiap sesuatu.
Surat Saba’ (34) ayat 22 :Artinya:Katakan: “panggilah yang kamu katakan Tuhan selain Allah, mereka tidak memiliki seberat zaroh (atom) di Samawat dan Bumi dan tiada sekutu bagi mereka pada keduanya (Samawat dan Ardh) dan tidak pula penolong selain DIA.
Surat An-Naml (27) ayat 25 :Artinya :Apakah tidak sujud kepada Allah yang mengeluarkan rahasia Samawat dan Bumi serta mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan.Dari Ayat-ayat tersebut juga bisa dipahami bahwa Allah memberikan rizqi kepada yang di Samawat dan Bumi ini terhadap semua makhluk-Nya yang terdiri dari binatang dari berbagai jenis dan juga manusia yang ada disana. Lebih jelas lagi pada surat Saba’ (34) ayat 22 dikatakan ”tidak ada sekutu bagi mereka pada Samawat dan Bumi”, padahal yang biasanya menyekutukan Allah itu adalah manusia dan tidak mungkin binatang melata.Disamping itu dikatakan pula bahwa baik yang di Samawat maupun yang di Bumi ini banyak yang patuh kepada Allah ditandai adanya “sujud kepada Allah” maka sudah bisa dipastikan bahwa yang sujud kepada Allah di Samawat itu pastilah manusia seperti halnya kita ini.Maka tidak diragukan lagi bahwa memang benar pada setiap Samawat (planet-planet) itu telah berkembang masyarakat manusia dan juga berbagai binatang dari berbagai jenis. Dengan keterangan demikian orang masih juga akan berusaha untuk mengelak dengan mengatakan bahwa katanya yang sujud itu bukannya manusia tapi para Malaikat, karena kata mereka ayat yang berbunyi “MAN” itu belum tentu berarti “MANUSIA”. Baiklah memang untuk menundukkan OTAK di kepala yang memang suka bersikap “ANGKUH” itu haruslah dengan menjernihkan “HATI NURANI”, maka perhatikan ayat berikut ini:
Surat As-Syuura (42) ayat 11 :Artinya :Yang menyusun Samawat dan Bumi, DIA jadikan bagimu atas dirimu pasangan (jodoh) begitupun pasangan dari binatang ternak, sehingga kamu menjadi ramai. Tidak satupun yang menyerupaiNYA. DIA Maha mendengar dan melihat.
Surat An-Nahl (16) ayat 49 :Artinya :Dan bagi Allah Sujud apa-apa yang di Samawat dan apa-apa yang di Bumi dari dabbah dan Malaikat dan mereka tidak menyombongkan (diri).
Ayat-ayat tersebut dapatlah dipahami sebagai berikut:1. Allah yang menyusun

Minggu Advent I

Minggu Advent I
by Mardiana on Nov.30, 2008, under Renungan
Hari ini minggu Advent 1 dimana seluruh umat Tuhan merayakan Advent sebagai hari Penyambutan Kedatangan Tuhan Yesus. Advent diambil dari bahasa latin yaitu Adventus yang artinya kedatangan.
Disini saya memperingati Advent 1 dengan suasana yang aman dan tenang. Saya menyalakan lilin pertama (warna merah). Saya merayakan sendiri di kamar saya dengan teduh dan berhikmah. Renungan saat ini yaitu Yosua 14:6-15 => “Kaleb Mendapat Hebron”Di dalam ayat ini, di tekankan bahwa Tuhan menyertai kita dalam setiap peperangan yang kita hadapin. “Jadi sekarang, sesungguhnya Tuhan telah memelihara hidupku, seperti yang dijanjikan-Nya…ayat 10.Hari lepas hari, bulan lepas bulan, tahun lepas tahun, semuanya saya lalui dengan baik. Berkat yang Dia berikan sudah saya nikmatin, sungguh tidak terasa kalau tahun tahun berlalu begitu cepat. Yang jadi pertanyaan,1.Apakah yang sudah kita lakukan buat Tuhan?2.Adakah kita sudah menyenangkannNya?3.Pernahkah kita bersyukur apa yang sudah diberikanNya?
Saat menyanyikan lagu pujian dan penyembahan , aku berseru dan menyembah mengagungkan namaNya yang Kudus. Teringat kenanagan yang begitu indah saat aku bersama Dia melalui semuanya. Suatu anugerah yang luar biasa bisa menjalani hidup ini bersama denganNya. Berbicara denganNya, berdoa denganNya, bersenda gurau denganNya, semua kenangan yang indah itu masih kurasakan. Sampai hatiku berkata “Tuhan Yesus aku sangat mencintaiMu “. Sampai Dia berkata : “AKu mengasihimu anakKu” Sungguh suara yang luar biasa , aku merasakan sekalai hangatnya Cinta yang Dia berikan, hangatNya pelukan Nya saat dia bersuara. Sampai airmata mengalir sebagai ucapan syukurku. I love u my Lord, I love u my Jesus.
2 comments for this entry:

elisabet November 30th, 2008 on 9:22 am
Tahun silih berganti,Natal datang kini,….,mari kita undang Dia di dalam hati,Damai lah diri ini karena Dia satukan yang terputus serta Dia hapuskan sgala air mata

riyan February 3rd, 2009 on 5:02 pm
kreative juga ito yah salam kenal dari aku sukses selalu

Schneit

Schneit
by Mardiana on Nov.24, 2008, under Es Campur
Schnee = Salju. Sejak kemarin salju turun di Negara ini. Putih, bersih,, indah dan cantik. Turun ringan dan mendarat di daratan bumi, terbang kian kasana kemari, menutupi bumi dengan putihnya. Sungguh begitu indah. Sungguh ciptaan Tuhan yang benar-benar luar biasa. Ini bukan pertama kalinya saya menikmati turunnya salju. Namun keajaiban Tuhan yang luar biasa ini lah yang membuat aku terkagum-kagum. Putihnya begitu luar biasa, tanpa noda dan cela.Anak-anak yang berlarian di luaran rumah sambil bermain bola salju dan berlempar ria,tawa dan canda yang merubah suasana dingin menjadi hangat.
Saat setitik salju mendarat di tangan kecilku ini, waouw,,,dia sangat ringan sekali. Aku terkagum-kagum melihatnya. TAPI dia hanya sementara singgah di tanganku. Dia tidak tahan dengan kehangatan tubuhku, hangatnya tubuhku membuat dia menghilang dan mencair. Disaat oranga-orang sibuk menyapu salju dari pelataran parkir, dari jalan-jalan raya, sang salju menjadi tidak kelihatan menarik. Dia menjadi jorok dan tidak indah lagi. Sungguh di sayangkan dengan adanya salju itu ada juga kekurangannya, dia menjadi penghalang di jalan raya, merusak pemandanagn saat dia berjatuhan dari angkasa.
Apa yang bisaa kita petik dari semua itu? Bahwa semua manusia memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Tidak ada sesuatupun didunia ini yang sempurna. Keaneka ragaman yang Tuhan berikan bagi kita merupakan suatu berkah yang luar biasa yang sepatutnya disyukurin. Kelebihan yang kita miliki berguna untuk menutupi segala kelemahan kita. Nikmatilah apa yang sudah anda miliki.God bless u all.
2 comments for this entry:

Olistra November 27th, 2008 on 3:37 pm
Tuk pertama kalinya di Berlin turun salju tgl 21.11 llu.Waktu saljunya turun,aku senang bgt.Duh cantiknya,kagum sayah..Indah bgt ciptaan Tuhan.Semoga aja pas Natal nanti saljunya jg turun ya mardiana..biar suasananya mantaps..kyk di film2 itu..hehehhe

Mardiana November 27th, 2008 on 3:45 pm
wah ,,,kak makasi buat commentnya ya,,,
iya ya turunnya salju sebagai tanda yawalnya turun berkat bagi kita semua ,Amin.
Cheers