Senin, 23 Februari 2009

Pendetaku,,oh ,,,Pendetaku

Pendetaku,,Oh, Pendetaku
by Mardiana on Dec.02, 2008, under Sharing dan Konseling
Sebenarnya saya malu dan sedih menceritakan apa yang sedang terjadi didalam Gereja kami saat ini. Namun saya memasukkan nya dalam website ku ini agar kita semua saling mendoakan agar hamba Tuhan tidak ada yang Mamon atau hamba yang gila Kedudukan. Karena Kedudukan sebagai pendeta bukan untuk ajang pemanfaatan pengumpulan dana tetapi menjadi hamba Tuhan yang melayani.Ini sudah berjalan beberapa tahun ini. Pendeta kami ini awalnya datang ke Gereja sebagai pengganti Pendeta kami yang sudah dipanggil oleh Bapa di Surga. Nah saat itu belum ada yang menggantikannya maka terpilihlah Pendeta kami ini(inisial X). Pdt.X datang dari sian Huta(lupa pula aku nama kampungnya,,pokoknya asli sian huta dolok sian an). Nah kami sangat senang menyambutnya.Dengan perawakan dan karakternya yang selalu merendah dan simpatik membuat hati para jemaat sangat mengagunginya. Dia datang pada bulan September 2005 (kalau aku tidak salah ingat).
Setelah beberapa bulan (katakan saja 5 bulan setelah kedatangannya) ada beberapa sifat dan karakternya yang mulai jelek. Suka menceritakan dan memburuk-buruk kan orang lain. Bahkan kami yang juga Pemuda-Pemudi Gereja merasa janggal dengan sifat Pdt.X. Dia mulai memaki-maki dengan cakap kasar. Dan saat Sermon,Pdt.X seorang yang tidak bertanggung jawab dengan perkataannya. Terlebih lagi kepada kaum PP(Pemuda-Pemudi). Saat itu kami ingin mengadakan kunjungan Rohani(saya masih ikut disitu,aktif di kegiatan PP),nah Proposal sudah dijalankan yaitu kami mengadakan kunjungan rohani ke daerah Tarutung tepatnya ke Sipaholon. Seminggu sebelum acara keberangkatan itu, Pdt,x mencabut pernyataannya kalau kami itu tidak usah meninjau lokasi,langsung datang aja ketempatnya. Yah ,mana mungkin kami datang ke suatu tempat tanpa meminta izin dari si Tuan rumah(bener gak?) Perselisihan sudah mulai timbul diantara kami. Dan ada salah satu teman PP yang sangat merasa keberatan, sampai akhirnya susana tegang.Tapi akhirnya kami tetap mengalah. Yang kami pikirkan,ya sudahlah kita mengikuti apa kata Pdt.X karena dia tau mana yang baik(kami berpikir positif saja,walaupun kami merasa itu suatu yang sangat tidak masuk akal).
Setelah kejadian itu, terjadi lagi kejadian dengan anak-anak Sekolah Minggu. Saat anak sekolah minggu ingin mengadakan kegiatan Rohani ke Taman Rohani Sidikalang, Pdt.X juga melakukan hal yang sama, dengan menarik semua proposal anak-anak sekolah minggu dan Pdt.X mengkoordinasi semuanya(memilih bus dengan harga yang sangat murah tapi kita tidak tahu bagaimana keamanannya) sampai penatua bagian sekolah minggu tidak bisa angkat bicara. Dan suatu saat setelah kunjungan rohani itu, dalam perjalanan pulang ke medan, Rombongan bus II sudah sampai di medan dengan keadaan selamat tapi bus I belum sampai ke medan. Ternyata bus I mengalami kecelakaan di tengah perjalanan. Kami semua umat begitu ketakutan terutama aku dan keluargaku ( karena saat itu aku dan adikku ikut di rombongan itu,tapi puji Tuhan bukan bus kami, tapi tetap aja kami takut dan selalu berdoa). Akhirnya Tuhan menyatakan muzizat, semua penumpang selamat dan sehat. Kecelakaan itu terjadi karena ban bus tidak stabil dan bus lari dari jalur lalu lintas sampai setengah bus terjungkir.
Dan saat tahun 2007 kembali lagi pendeta kami mengulah. Suatu saat ada penatua kami penatua M mau memasuki rumah baru. Seperti biasa,kau kita mau masuk rumah baru kita mengadakan pesta kecil-kecilan. Jadi diadakanlah kebaktian di rumah baru penatua M. Nah saat setelah acara kebaktian di rumah baru penatua itu, kolekte di kumpulkan oleh penatua M dan P. Penatua M mengatakan bahwa kolekte terkumpul Rp.160.500. Dan hasil kolekte itu diberikan kepada Pdt.X. Biasanyasetiap hari minggu, hasil kolekte setiap kebaktian akan di bacakan(Di TingTing kan) dan yang membaca itu adalah penatua B. Saat dibaca :kolekte yag terkumpul sian kebaktian memasuki rumah baru Penatua.M Rp.140.500Mendengar itu tentu aja penatua M terkejut,=>”bah boasa gabe hotik na terkumpul kan na ari minggu i terkumpul sekitar Rp.160rb, dang i amang pendeta nami? = bah,kenapa semakin sedikit kan yang seharusnya terkumpul itu berjumlah Rp.160.rb, bukan begitu pendeta kami?” itu tanya nya di ruang Sermon. Tapi pdt.X tidak mengakuinya. Semua yang ada di ruang Sermon itu menjadi bingung dan penuh tanda tanya. Hu dia na 20 rb nai?
Pertanyaan itu menjadi hangat di perbincangkan di gereja sampai umat gereja menjadi tahu masalah itu. Dengan hangatnya keadaan itu , tiba-tiba setelah beberapa minggu kemudian keluar sebuah pernyataan yang mengejutkan. Kejadiannya di sebuah partangiangan Penatua. Ada seorang penatua wanita bicara begini(setelah acara kebaktian partangiangan itu) : “bah didia kolekte i, asa hu hitung jolo, asa unang marambal annon di tingting on, manang adong na manakk = mana kolekte itu biar aku yang hitung,biar janagn salah di bacakan nanti, atau ada yang mencurinya”(sebuah pernyataan yang sangat pedih(sekalian menyinggung Pdt.X. eh taunya Pdt.X menyahut demikian: “AI boasa haroa molo au na mambuat hepeng i? = kenpa rupanya kalau aku yang ambil uang itu?” Semua orang yang mengikuti acara kebaktian itu terkejut sekali. Dengan tanpa merasa bersalah Pdt.X mengakui kesalahannya itu. “Olo, au do na mambuat hepeng i, ai ise na keberatan dison? = iya akunya yang mengambil uang itu”
Bayangkan aja seorang pendeta mengambil uang kolekte dari persembahan. Dan suatu saat penatu.M tiba-tiba mengatakan di sermon” amang dohot inang na dison,au naeng menjelas hon aha na terjadi. Ai dang amang Pdt.x na mambuat hepeng,alai na salah menghitung do au = amang dan inang sekalian saya mau menjelaskan apa yang terjadi. Kalau bukan amang Pdt.X yang ambil uang itu tetapi aku yang salah hitung”. Mendengar itu tentu aja semuanya menjadi sebuah pertanyaan besar. Ada apa dibalik semua ini?.1.Mengapa penatu M menutupi kesalahan amang Pdt.X, padahal dia sendiri yang menghitung uang itu dan dia juga yang mengatakan kalau uang itu terkumpul sekian.2.Pdt.x sendiri sudah mengakui kesalahannya saat di partangiangan, napa penatua M memutar balikkan fakta lagi?Ada udang di balik batu.
Seluruh kejadian itu membuat umat geger. Sampai beberapa penatua tidak betah lagi dengan situasi yang ada, karena ada beberapa penatua yang memihak pdt dan menutupi semua yang ada sedangkan yang lain keberatan. Akhirnya terbagi 2 lah penatua2 kami. Penatua-penatua yang tidak suka dengan perbuatan Pdt.X menginginkan agar Pdt.X meminta maaf ke seluruh umat jemaat karena sudah memakan uang gereja. Tapi Pdt.X tidak mau melakukananya bahkan dia kembali menyatakan bahwa dia tidak mengambil uang itu. Duh semakin katahuan deh belangnya Pdt.X.Akhirnya penatua-penatua yang tidak senang dengan pdt.x itu dikatakan Pdt.X telah di hasut oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Duh sudah dia yang salah kok malah mengkambing hitamkan orang lain.Kejadian ini sampailah ke Pusat (Pusat GKPI di Siantar), dan orang pusat menyelidiki kajadian itu, dan akhirnya ketahuanlah kalau memang Pdt.X kami itu sudah memakan uang kolekte. Tapi tetap aja pdt.X tidak mengakuinya. Samapi keluarlah Surat Peringatan1. Sama saja, Pdt.X tidak menghimbaunya. Bahakn dia malah mau memecah umat gereja dengan ceritanya yang tidak masuk akal. Dan mengatakan kalau provokasi di gereja itu adalah Amang.A (seorang umat gereja sangat disegani karena dia orang jujur dan saleh) Padahal yang kami tahu itu kalau Amang.A tidak pernah menghasut penatua2 yang memberontak amang Pdt.X. Bahkan sebaliknya dia mengatakan : “Biar Tuhan yang menjadi Hakim , Dia yang tahu segalanya”.
Semakin lama pdt.X mengulah bahakn dia mengeluarkan Surat Pemecatan Anggota Gereja. What??? Baru kali ini aku dengar ada pendeta memecat umat gereja (kecuali yang kena ban gereja, misalnya merit diluar nikah atau yang pindah agama dan keyakinan).Yang terutama di pecat adalah Amang.A. Padahal dia tidak ada berbuat apa. Nah berlanjutlah kepada penatua yang lainnya, termasuk kami( hehehe) Sedih sekali kami mendengar tingkah laku pdtX kami ini. Tapi ya sudahlah Tuhan pasti tidak akan diam.
Beberapa bulan ini, Pdt.X sudah membawa-bawa nama duku ke gereja kami. Katanya, siapa yang tidak mendengarkan aku,dia ku dukun-dukini. Bayangin aja, seorang hamba Tuhan berkata demikian. Tapi kami semua hanya diam dan berdoa, agar Tuhan mengampuninya dan membuka mata hatinya kembali.Ini masih terus berlanjut dengan pemecataan-pemecatan anggota lainnya termasuk juga umat-umat lainnya. Sangat disayangkan sekali kalau Gereja Pusat Indonesia tidak mengambil langkah selanjutnya. Mudah-mudahan tidak ada hamba Tuhan yang menjadi Mamon. Kiranya hamba Tuhan sekarang harus takut akan DIA. Saya ingin kita semua disini agar mendoakan Pdt.X untuk bertobat dan kembali ke jalan yang benar. Terima Kasih. Tuhan Memberkati kita semua. Amin
4 comments for this entry:

Olistra December 13th, 2008 on 2:01 pm
waduh Pendeta itu harusnya jd teladan kok malah begitu?Wah apa pula tuh Surat Pemecatan Anggota Gereja?Seharusnya surat itu di tujukan pada yg membuat.Dengan Judul:Surat Pemecatan Pendeta Gereja.Jng mentang2 status pendeta..suka2nya.Pake bilang dukun2 lg..apa dukunnya lebih hebat dr Tuhan Yesus?Apa Pendeta ga mo jadi murid Tuhan Yesus lg?Mo jd murid dukun?Buh…pertimbangkan lagi itu bah..

parlin February 18th, 2009 on 3:27 am
halo to to bisa kenalan donk, alamt rumahnya dimana sih apa pekerjaan nya ito selama ini, apakah ito terlibat dalam pelayanan. Saya mau mencari MITRA kerja dalam Pelayanan. Saya mau memberikan pengertian yang baik pada tman-tman yang betul-betul lahir baru. Karena ini adalah masalh yang paling URGENT. JAdi selain dari norng yang belum lahir baru tidak akan saya ajukan Permohonan\Proposal PELAYANAN saya.
Saya tinggal di JAKARTAAlamat : Jln DANAU AGUNG 2, SUNTER PODOMORO, TANJUNG PRIUK -JAKARTA UTARA.No Ho ku: 087 832 575 557
saya berharap jika ito terbeban dalam pelayanan, saya mau kirim proposal ku. Saya tidak minta MATERIALIS, itu bukan prinsip saya. Tapi jika ito mau naggapi permohonan ku ini, kita akan sama sama tertolong dan saling menguntungkan. Permintaan ku ini bukan menyangkut PRIBADI, ma’af. . . . jika ito mau berikan alamat rumah lebih baik. Saya masih mau mencari REKAN/ MITRA kerja dalam pelayanan ini, yang saya utamakan adalah1. Orang yang sudah betul-betul Lahir baru2. Terbeban dalam PELAYANAN tidak memandang gereja3. Mampu menjaga RAHASIA4. Terbeban pelayanan bagi ETNIS BATAK5. Tidak memikirkan/ mencari MATERIALIS
TERIMA KASIH BUAT TANGGAPANNYA, SAYA BERHARAP INI CEPAT TEREALISASI

Mardiana February 18th, 2009 on 4:14 am
Syalom ito Parlin,,,salam kenal juga ya itoku,oya ito ku, aku sangat mendukung pelayanan ito, biarlah dalam pelayanan ito, Tuhan Yesus juga bekerja dan berkarya.Oya ito ku aku tidak di Indonesia, saya sedang di jerman.ok ito ku,,salam kenal lgi.Jesus bless u

vernados February 19th, 2009 on 10:24 pm
bagaimana jika alamatnya ito berikan saja agar saya kirim melalui POST Proposal saya ini”TANKS FOR YOU MUCK, GOD BLESS YOU.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Horas.... Slamat sore ito hasian
Aku iseng dapat blog kamu ini..... trus karna nama kamu mardiana, aku pikir kamu pasti boru manik.
Aku iseng ingin kenal ama kamu ito, karna aku Agus Letwing Manik, tolong ito kunjungi blog aku ya ito. ni dia alamatnya : http://agusletwing.blogspot.com
Kunjungi ya ito...