Senin, 23 Februari 2009

Kesaksianku

Saya mau sharing kepada teman-teman semua. Mudah-mudahan teman-teman , adik-adik, botou-botou, ito-ito dan kk serta abang semuanya dapat mengambil keputusan yang tepat dalam menjalani hidup ini. Saya menceritakan tentang pengalaman hidup saya dan semua berkat yang sudah saya terima dari DIA.
Aku tidak punya kekuatan untuk datang ke negara Hitler ini. Yang aku cita-citakan dulu adalah pergi ke Florida dan kerja disana sesudah aku tamat dari sarjanaku. Kebetulan Nantulang dan Tulang tinggal di Florida. Tapi itulah Tuhan,DIa tau mana yang terbaik bg kita anak2Nya.
Nah aku mau cerita neh bagaimana jalannya aku bisa ke negara Jerman ini. Aku tamatan S1 dr Unimed. Saat aku lagi menyusun skripsi, waktuku selalu tersita dengan kuliah dan juga dgn dosenku. Kebetulan aku juga dekat dengan dosen baruku. Nah suatu saat dia bilang begini sama saya ;”mar kamu mau gak kerja di jerman,kan sayang banget kalo kamu tamat taapi langsung menganggur”,,,Mau donk, tapi gimna caranya?(tanyaku). Nah dia kasi saya info tentang kerja di jerman dan dia juga pernah kerja di instansi itu. Ternyata dia ada panggilan dr sebuah organisasi di augsburg dan dia tidak bisa keluar Indonesia karena statusnya masih dosen baru. Nah dia berikan akku kesempatanitu tapi dengan syarat aku harus melamar kembalike organisasi itu dan mengirim semua detil2 ku. Aku hanya berpikir, ah mencoba gak salah kok.
Itu semua saya bawa dalam doa, doa saya masi tetap yyaitu pergi ke Florida untuk kerja bukan ke Jerman loh. Nah Sebulan kemudian saya dapat surat panggilan dari Jerman. antara percaya ato tidak, ternyata saya diterima kerja,,,Orang tua saya awalnya tidak setuju karena terlalu jauh dan tidak ada keluarga yang saya kenal disana. Saya sendiri juga merasakan demikian. Jawaban itu tidak saya penuhi, tapi sewaktu malam, saat kami di gereja, ada orang jerma yang langsung menelpon saya dan yang mengangkat itu adalah adik saya. Untungnya adik saya tau bhs inggris. Walaupun hanya “yes and no”.Ternyata telpon itu dari organisasi pekerja jerman. Duh saya marhitiri(gemetaran). Aku dengan mereka langsung interview pakai bahasa jerman. Keringat bercucuran tp hati tenang. Setelah itu. Saya langusng doa : Tuhan kalo memang kau mengutus aku ke Jerman, saya serahkan ama Kau.Dan segala keperluanku disana juga semuanya kuserahkan padaMu. Karena saya tidak punya keluarga disana. Hanya Kau lah Bapa ku yang ku percaya.Amin” Doa yang singkat itu kupanjatkn dengan setulus hatiku . Perasaan tenang begitu hangat kurasakan dari DIa.
Lalu saya ceritakan kembali ama mamak dan baapak untuk menerima Tawaran itu. Akhirnya mereka setuju dan aku mengurus semua berkas2 untuk mengurus Paspor dan Visa. Saat itu keadaan keuangan lagi tipis banget, mamak langsung tanya, dari mana biaya pesawat dan keperluan kau inang boru?. Aku jawab aja dengan tenang” biar Tuhan yang biayai mak” Jawaban yang singkat itu keluar begitu aja. ” Kau ada-ada aja emangnya uang turun dari langit? ehehhe,,iya ya mak! jawabku juga. Aku berpikir habis2an. Dan malam itu aku berdoa : Tuhan biarlah kau cukupkan semua keperluanku.Amin.
Seiring jalannya waktu aku menyelesekan skripsiku, meja hijau ada di ambang pintu. Semuanya begitu kompliziert. Semua berjalan cepat, waktu berbagi dengan keluarga juga sangat tersita dengan semua kesibukannku di kampus dan juga dengan persiapanku berangkat ke Jerman. Seminggu setelah meja hijau, saya harus berangkat.Minggu besoknya saya pergi ke Bank.Puji Tuhan ada uang tabunganku yang bisa kupakai sebagai biaya pesawatku. Dengan biaya pas-pas an aku berangkat dengan bahagia bercampur sedih karena jauh dari keluarga.
Tapi itulah Tuhan, semuanya di berikan bagi kita menurut ukuranNya. Terkadang apa yang sudah kita cita-citakan bahkan yang sudah kita impikan lari dari keinginan kita. Kita selalu mengandalkan kekuatan kita. Berusaha mendapatkan apa yang kita cita2kan padahal belum tentu yang sudah kita capai itu akan membahagiakan kita. Mungkin saja akan menjeruskan kita. Apalagi kita manusia ini mengingikan lebih, lebih bahkan lebih lagi. Jangan pernah kita mengandalkan kekuatan kita, tapi andalkanlah DIA. Why? Coz He knows what U need, I need. Believe Him and Give Your Heart just to Him. And He works in Your Life. Believe that.
Demikianlah kisah ku , kisah perjalananku bisa sampai ke Jerman ini. Semua itu berkat DIA. Semua itu bukanlah “kebetulan” tapi semua itu adalah Anugerah dan BerkatNya.
Semoga ini dapat meneguhkan iman kita semua .
JBU all

Tidak ada komentar: